Parlemen

DPRD Pekanbaru Minta Disdik Pekanbaru Jangan Bebani Siswa Beli Paket Data Siswa

Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Irman Sasrianto
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Irman Sasrianto, mengatakan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang langsung dihadiri Plt Kadisdik Pekanbaru, Ismardi Ilyas, OPD tersebut mengakui tidak ada anggaran untuk kebutuhan paket data siswa untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.
 
"Memang sebagian orangtua siswa, ada yang mengeluh. Karena banyak tugas anak harus dikerjakan secara online. Masalahnya, Disdik tidak menyiapkan anggaran perubahan maupun anggaran murni 2021 untuk kebutuhan PJJ," kata Irman, Rabu (23/09/2020).
 
Meski katanya, adanya janji pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan RI, akan membantu uang paket belajar untuk siswa, Komisi III menyarankan kepada Disdik, untuk tidak membebani siswa lagi, dengan memperbanyak tugas via online atau daring.
 
"Tidak semua orangtua mampu membeli paket bahkan punya smartphone android, untuk mengerjakan tugas anaknya," ungkap Politisi PAN ini.
 
Disdik dalam hal ini, harus punya solusi positif, agar tidak ada lagi keluhan dari orangtua siswa dan pihaknya menyarankan cukup dua kali dalam sepekan dilakukan tugas via online.
 
"Kasihan masyarakat dibebani, belum lagi untuk kebutuhan lainnya. Jadi, mari sama-sama kita ringankan beban orangtua siswa yang kurang mampu ini," pintanya.
 
Atau katanya lagi, Disdik Kota Pekanbaru menyurati Kementerian Pendidikan atau mencari solusi lain dengan membuat format sistem pembelajaran secara kjarak jauh itu sehingga tidak membebani para peserta didik.
 
Sehingga ditengah-tengah masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi saat ini tidak terlalu dibebani dengan ada biaya tambahan membeli paket atau pulsa telepon genggam lantaran harus belajar jarak jauh dengan menggunakan sistem dalam jaringan (Daring tersebut.
 
Pembelajaran dalam jaringan (daring) ini terpaksa dilakukan lantaran pandemi virus korona (COVID-19) hingga saat belum menemui titik terang, sehingga proses belajar sistem tatap muka sebelum terjadinya pandemi COVID-19 belum melanda dunia.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar