Daerah

Pembangunan Sport Center Pekanbaru Dapat Penolakan

Ketua Askot PSSI Pekanbaru, Edward Riansyah

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pembangunan lapangan sepakbola dengan berstandar nasional di Sport Center Pekanbaru yang mendapat beberapa penolakan merupakan usulan dari Asosiasi Kota (Askot) PSSI Pekanbaru.

Ketua Askot PSSI Pekanbaru, Edward Riansyah menjelaskan selama ini event yang dibuat selalu menyewa venue maka dari itu ia dan pihaknya mengajukan pembuatan lapangan tersebut.

"Inilah inisiasi dari PSSI Kota Pekanbaru agar mempunyai lapangan yang baik dan yang berstandar nasional," jelasnya.

Edward mengatakan bahwa dirinya bukan tidak memperhatikan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Melainkan pelaksanaan pembangunan ini sudah diwacanakan sejak jauh-jauh hari yaitu tiga tahun yang lalu, namun masih tertunda sampai saat ini.

Untuk menyewa lapangan ia menegaskan bahwa itu cukup berat bagi Askot PSSI Pekanbaru apa lagi event yang dilaksanakan masih dalam skala kecil. 

"Pembangunan sudah berjalan dan dilaksanakan oleh Dispora Pekanbaru, saat ini sudah masuk tahap inclearing dan target tahun ini selesai," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemko Pekanbaru akan membangun lapangan sepakbola dan lapangan tembak di Komplek Pekanbaru Sport Center di Kecamatan Kulim, Pekanbaru.

Tetapi pembangunan ini mendapat penolakan dari beberapa pihak. Sebab hingga saat ini Covid-19 saat ini masih terus meningkat dan penangananya membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Roni Pasla, anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru mengatakan untuk pembangunan sarana olahraga ini sudah dibahas dan dimasukan ke dalam anggaran di tahun 2021 ini.

"Memang kondisi sekarang ini Pemko harus pandai menempatkan mana prioritas mana yang tidak, tetapi karena penganggarannya satu tahun anggaran kalau tidak digesa akan molor," kata Roni.

Politisi PAN ini juga mengatakan jika pembangunan tidak dilakukan sekarang maka akan timbul masalah di penyelesaiannya, namun jika dibangun saat pandemi yang membuat keuangan daerah terpuruk rasanya tak elok jika harus dipaksakan pembangunannya.

"Di sini agak dilematis, dan tentu ini ada pertimbangan dari Pemko. Kemungkinan besar sudah diantisipasi mangkanya pembangunan dipaksakan," pungkasnya.

Reporter: Nurwalidaini


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar