Parlemen

Komisi II Gelar Hearing Bersama Disperindag, Terkait Progja Tahun 2022

Komisi II DPRD Pekanbaru RDP bersama Disperindag Kota Pekanbaru terkait program kerja pada tahun 2022, Senin (13/9/2021). (Dok.Ain/GAGASAN).

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Komisi II DPRD Pekanbaru menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru terkait program kerja pada tahun 2022.

Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru H Fathullah SH MH didampingi Wakil Ketua Arwinda Gusmalina, Sekretaris Dapot Sinaga SE beserta anggota lainnya Davit Marihot Silaban, Roem Diani Dewi, Muhammad Sabarudi, dan Munawar Syahputra.

Rapat ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut didampingi Kepala Bidang Pasar Hendra Putra dan jajaran lainnya.

Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST mengatakan hasil dari rapat tersebut membahas tentang kebijakan umum anggaran yang menyangkut dengan program kerja Disperindag pada tahun 2022.

Diantaranya terkait dengan program Rumah Kemasan yang ada di daerah Pembatuan, Kecamatan Tenayan Raya.

"Rumah Kemasan ini kan sudah berjalan 4 tahun dan mestinya sudah harus segera beroperasi karena memang keberadaan rumah kemasan itu bisa membantu IKM yang ada di kota Pekanbaru. Sehingga itu dapat mengurangi biaya terkait produksi pelaku IKM," jelasnya, Senin (13/9/2021).

Sabarudi juga menegaskan bahwa adanya rumah kemasan tersebut perlu digesa dan didukung dengan anggaran.

"Keberadaan (Rumah Kemasan) ini penting karena sangat bermanfaat bagi IKM. Kita berharap, di tahun ini program rumah kemasan ini bisa selesai," jelasnya.

Dalam rapat ini juga dibahas pasar yang ada di Kota Pekanbaru sebab beberapa masa kontrak di pasar sudah mulai habis. 

"Pasar ini mesti dibicarakan secara serius, baik itu Pemko dan DPRD. Mau diapakan Pasar ini? Apakah dilanjutkan kerjasamanya oleh pihak ketiga atau dikelola sendiri oleh Pemko," ujarnya.

Politisi PKS ini menambahkan, bahwa Pasar Induk juga tak luput dari pembahasan. Hal ini lantaran Pasar Induk hingga saat ini masih mangkrak dan belum dituntaskan oleh Pemko Pekanbaru.

Sebab menurut Sabarudi adanya Pasar Induk di Kota Pekanbaru adalah bagian yang penting. Hal ini dikarenakan pasar ini menjadi salah satu cara menstabilkan harga-harga barang kebutuhan bahan pokok. Di Pasar Induk ini nantinya juga akan ada proses sirkulasi untuk menentukan bagaimana terjadinya pengaturan harga.

"Tanpa adanya Pasar Induk, ya nanti ada harga-harga yang tidak terkontrol oleh pemerintah. Pasar Induk itu adalah pusatnya, jadi semua barang-barang yang masuk, disitulah akan terkontrol semuanya," pungkasnya.

Sementara itu, Kadisperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebut bahwa ada sejumlah program kerja pada tahun 2022 mendatang yang nantinya akan diusulkan dalam APBD Tahun 2022.Diantaranya program peningkatan daya saing industri dan juga program peningkatan pelayanan di Pasar.

"Secara garis besar, Komisi II DPRD berkeinginan ada program-program yang segar. Terutama dengan kondisi pandemi sekarang, ya mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan tentu kita akan bicara terkait pemulihan ekonomi agar bisa mendorong pelaku usaha dan para pedagang yang ada di Pasar bisa bangkit," katanya.

Ingot menyebut bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru berencana akan melakukan renovasi pada sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru. Diantaranya seperti Pasar Limapuluh, Pasar Rumbai, Palapa dan lainnya. 

Hal ini sejalan dengan program Disperindag. "Saat ini ada 9 Pasar Tradisional dibawah naungan Disperindag. Sebenarnya, semua Pasar itu perlu perhatian khusus karena itu dipake tiap hari dan material yang ada di Pasar juga perlu perawatan yang lebih ekstra," tuturnya.

Mengenai daya saing industri, Ingot menekankan perlu adanya penguatan ekonomi dalam meningkatkan daya saing yang ada di Kota Pekanbaru. Terutama industri kuliner. Salah satu program yang telah dibentuk oleh Disperindag untuk meningkatkan daya saing industri tersebut adalah Rumah Kemasan.

"Tadi kita juga mengarah pada penguatan ekonomi untuk kemasan industri. Karena produk-produk yang ada di Pekanbaru kemasannya masih kurang bagus. Nah, ini sudah berjalan programnya dan lokasinya itu ada di daerah Pembatuan," tutupnya.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar