Daerah

HPPMKG dan PWI Inhil Kawal Perencanaan Penganggaran Jalan Retak Seribu

Kondisi jalan berjuluk jalan retak seribu di Desa Lahang Baru yang menjadi jalan penghubung Kecamatan Gaung, Kecamatan Gas, ke Kota Kabupaten.

GAGASANRIAU.COM, GAUNG - Badan jalan berjuluk retak seribu di Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau tidak pernah diperbaiki dan dipedulikan oleh wakil rakyat.

Akses jalan rusak parah itu padahal penghubung dua kecamatan menuju kota kabupaten diketahui sudah 12 tahun lamanya tidak pernah diperbaiki dengan alasan penundaan anggaran.

Padahal diketahui sudah 47 kali diukur oleh dinas terkait. Namun realisasinya tertunda dengan alasan refocusing dan rasionalisasi anggaran dengan berbagai alasan termasuk akibat terpaan pandemi.

Di tahun 2022 ini, sesuai informasi di laman SRUP, Pemkab Inhil kembali menganggarkan pembangunan badan jalan tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Supaya anggaran pembangunan badan jalan itu terealisasi, Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Gaung (HPPMKG-TBH) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Inhil akan mengawal perencana itu agar menjadi prioritas di tahun ini.

"Kami akan kawal realisasi perencanaan itu. Sesuai informasi di laman SRUP sudah dianggarkan 2.5 M," kata Ketua HPPMKG Tembilahan, Aditya Ramadhan, Jum'at (18/07/2022) siang.

Senada dengan Ketua PWI, Ardiansyah Julor menegaskan siap memantau realisasi penganggaran itu sampai terlaksana pekerjaan perbaikan pembangunan ruas jalan itu yang menjadi harapan masyarakat Gaung.

"Kita akan pantau terus sampai dimana keseriusan pemerintah merealisasikan pembangunan jalan yang sudah 12 tahun rusak parah itu," kata Julor sapaan akrabnya yang merupakan putra kelahiran Kecamatan GAS.

Julor kembali menegaskan, jika terjadi penundaan kembali, ia menghimbau kepada masyarakat Gaung untuk menggalang dana secara swadaya memperbaiki jalan poros dari Desa Lahang Baru ke Kelurahan Teluk Pinang itu sebagai pukulan telak kepada pemerintah.

Harusnya, kata Julor, pembangunan jalan itu tidak bisa ditunda lagi, mengingat kondisi yang tiap hari semakin parah, apalagi akses jalan itu merupakan jalan satu-satunya dilalui oleh masyarakat yang menjadi urat nadi perekonomian dua kecamatan itu.

Dalam waktu dekat ini, HPPMKG dan PWI Inhil beserta sejumlah unsur pihak terkait untuk meminta kejelasan anggaran 2,5 milyar tersebut. Serta keseriusan pemerintah merealisasikan peningkatan badan jalan itu yang sudah beberapa kali ditunda pembangunannya.

Hingga berita ini diterbitkan, Awak media masih menunggu jawaban Pemerintah Daerah melalui dinas PUTR Inhil terkait realisasi anggaran tersebut dan menunggu tanggapan PUTR terkait swadaya yang akam dilakukan oleh HPPMKG bersama PWI Inhil.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar