Pendidikan

Mahasiswa UNRI Bersama PKK Manfaatkan Lahan Gambut Sebagai Apotek Hidup

Foto bersama usai melaksanakan praktek penanaman bibit herbal dan sosialisasi penanggulangan karlahut di Desa Tanjung Leban oleh Mahasiswa KUKERTA.

GAGASANRIAU.COM, BENGKALIS - Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Terintegrasi Abdimas Universitas Riau (UNRI) bersama kelompok tani dan Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) manfaatkan lahan gambut.

Pemanfaatan lahan gambut itu untuk penanaman sampel bibit herbal sebagai apotek hidup yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Ketua KUKERTA, Aimoko Silalahi mengatakan, tanaman apotek itu seperti kunyit, jahe, kencur, lengkuas, serai, dan tanaman herbal lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem imun tubuh serta mempercepat penyembuhan penyakit.

"Apotek hidup merupakan kumpulan tanaman berkhasiat obat yang dibudidayakan serta dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit. Hidup sehat merupakan suatu hal yang sangat diinginkan orang," kata Aimoko, Jumat lalu (22/7).

Diterangkan Aimoko, tanaman ini memiliki khasiat meningkatkan sistem imun, menghangatkan tubuh, mempercepat penyembuhan pasca sakit (demam, pilek, batuk, pusing), menambahkan stamina, mencegah pembentukan sel kanker, dan masih banyak lagi khasiatnya.

Selain apotek hidup, di lahan gambut tersebut juga di tanaman sayuran kacang panjang, jagung, serta kangkung, yang bertujuan untuk mengetahui apakah di lahan gambut bisa di tanami komoditas yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan mereka.

"Sampel ini sebagai acuan masyarakat. Jika dalam kegiatan ini berhasil, masyarakat bisa memanfaatkan tanaman tersebut untuk menjadi sampel atau komoditas yang dapat meningkatkan ekonomi mereka," paparnya.

Sebelum melakukan penanaman, Mahasiswa Kukerta Terintegrasi juga memberikan informasi dan pembekalan yang diisi oleh narasumber dari Ketua BUMDes Tanjung Leban, Aan, mengenai pengetahuannya kepada masyarakat khususnya Kelompok Tani dalam pengelolaan lahan subur.

Lebih lanjut Aimoko menuturkan, sosialisasi ini bersifat terjun langsung ke lapangan dan melakukan praktek penanaman secara langsung, dimana narasumber menjelaskan langsung di lahan yang akan di tanam sampel di lahan gambut milik Kelompok Tani yang mitra BUMDes.

Lahan gambut merupakan lahan yang tergolong kering dan mudah terbakar akibat kadar air yang kurang. Namun, lahan gambut dapat juga dikatakan sebagai lahan basah yang mengandung banyak kadar air, hal ini dapat terjadi apabila adanya kanal dan sekat kanal dan tidak semua lahan gambut memiliki tanah yang subur. 

Terjadinya lahan gambut di akibatkan banyak proses pembusukan dari sisa-sisa tanaman/tumbuhan yang terjadi. Dapat ketahui, di Desa Tanjung Leban terdapat kandungan nutrisi tanah di setiap daerah berbeda-beda, ada yang bisa di manfaatkan sebagai sumber ekonomi dan sebaliknya. 

"Sehingga, ini menarik untuk di uji apakah tanaman jagung dan kangkung bisa tumbuh baik dan subur di tanah gambut?," jelas Aimoko.

Dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa memanfaatkan lahan mereka untuk di tanami komoditi serta sumber ekonomi yang bermanfaat untuk desa," tutupnya.

Untuk diketahui, Mahasiswa KUKERTA Terintegrasi beranggota sepuluh orang yaitu Afdhal Hayyun, Aimoko Ginta Silalahi, Andi Jan Saputra, Hidayatul Fauziyah, Mafuzah Amelia Yenri, Marsha Zhafira, Muhammad Muhardi, Nathasya Lily Amanda, Shinta Kesuma Aji, Viola Prihandhini melakukan penanaman tanaman apotek bersama Ibu-ibu PKK Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar