Daerah

Pemda Disarankan Perhatikan Sektor Pertania Secara Luas

gagasanriau.com ,Tembilahan-Berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sebanyak 80 persen penduduk Inhil bermukin dipedesaan. Maka dari itu, jika ingin meningkatkan kesejahteraan prekonomian masyarakat, Pemerintah Daerah disarankan memperhatikan sektor pertanian secara luas. Sebagai upaya tindak lanjut dari pemetaan sektor pertanian yang dilakukan Bappeda Inhil 2012 kemarin, salah satunya adalah dengan cara pendampingan dimasing-masing kelompok tani. Demikian menurut Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Bappeda Inhil, Nur Taufiq. Pendampingan yang dimaksud, lebih kepada kelompok tani masing-masing. “Pemerintah hanya menmyediakan sarana infrastruktur dan pemberdayaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) petani,” katanya Selasa (30/4). Pada tahun lalu, Bappeda Inhil yang bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang merilis 51 persen Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Inhil, begantung pada sektor pertanian secara luas. Lalu, sebelumnya berdasrkan kajian diatas, Kepala Bappeda Inhil, Hj Alvi Purwati Alwie, mengatakan sektor pertanian secara luas yang disampaikan oleh tim pengkaji potensi daerah rawa perlu dilakukan penataan secara baik. “Tim kajian memutuskan untuk berorientasi pada satu lokus yang muaranya apa yang sudah dikerjakan harus berhasil. Baru kemudian bisa pertanggung jawaban keberhasilan ini kepada daerah-daerah lain,” tuturnya. Lanjutnya dengan melakukan satu tindakan yang tepat , mulai dari pemetaan masalah, tindak lanjut dalam kegiatan dan sampai mengakses sumber pendanaan. Semua akan dikakukan secara berkelanjutan dan bisa dilakukan evaluasi, sehingga semua bisa menjadi sebuah kondisi yang diharapkan oleh masyarakat, terutama pada daerah-daerah yang ditentukan pada taraf karakteristik pertanianya. Adapun empat hal yang menjadi kajian Bappeda, seperti sektor Pertanian, Perkebunan, Perikanan (tambak) dan tanaman mangrove untuk pelestarian hutan. Awalnya kata Alvi, pihaknya hanya berfikir hanya dua kecamatan yang bisa dijadikan percontohan dalam sektor itu. Namun setelah melakukan peninjauan dilapangan , akhirnya terjadi penambahan wilayah kecamatan. “Pertama hanya dua Kecamatan yang akan dijadikan percontohan, yakni Kecamatan Batang Tuaka dan Tanah Merah. Kemudian ditambah dengan Kecamatan Reteh dan Kecamatan Tembilahan Hulu, “jelasnya. Untuk Kecamatan Batang Tuaka, yang akan dilakukan revitalisasi secara konperhensif adalah sektor Pertanian dan Perkebunan Kelapa. Kecamatan Tembilahan Hulu dari sektor Pertanian. Sedangkan Kecamatan Reteh dan Kecamatan Tanah Merah, dari sektor Perikanan Tambak dan pelestarian hutan mangrove. “Dibeberapa kecamatan yang akan dijadikan areal percontohan terlebih dahulu akan dilakuakan penijauan awal. Sebab daerah-daerah tersebut merupakan daerah rawa yang harus dilakukan penanganan secara spesifik,”imbuhnya.    


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar