SMPN 1 Pekanbaru Pasang Tarif Rp2,2 Juta Untuk Seragam Sekolah

Jumat, 28 Juli 2017 - 09:23:47 wib | Dibaca: 8629 kali 
SMPN 1 Pekanbaru Pasang Tarif Rp2,2 Juta Untuk Seragam Sekolah
Macam-macam Pungli di Sekolah

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pekanbaru memasang tarif Rp.2,2 juta untuk membayar 6 seragam. Uang tersebut sudah ditetapkan oleh pihak sekolah.

"SMP 1 sudah meminta uang baju seragam sekolah. Nilainya Rp2,2 juta. Katanya itu untuk 6 stel baju," ungkap wali murid, Fida, Kamis (27/07/17).

Dikatakannya, pungutan itu berlaku untuk semua siswa baru yang ada di SMP 1 Pekanbaru yang berjumlah kurang lebih 300 siswa dengan daya tampung sebanyak 7 kelas.

"Orang tua diminta paksa membayar panjar dengan biaya bervariasi dari 350-600 ribu rupiah. Komite sekolah hanya formalitas. Harga sudah ditentukan dulu, baru orang tua disuruh rapat. Jum'at (28/7) jam 2 siang besok rapatnya," jelas Fida.

Fida, bahkan menunjukkan bukti tanda terima titipan biaya pembuatan pakaian seragam sekolah. Dia sendiri diminta Rp450 ribu untuk titipan biaya pakaian seragam sekolah untuk tahun 2017/2018. Di kwitansi, uang diterima tanggal 11 Juli 2017 dengan nama penerima sekolah Riauwati.

"Sekolah mengatakan, uang seragam ini kalau dibayar sekarang boleh, kalau besok boleh juga. Gitu kata orang sekolahnya," cetusnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Pekanbaru, Hj Armiati SPd saat dikonfirmasi melalui selularnya membenarkan pungutan uang seragam sekolah itu termasuk titipan uang seragam sekolah.

"Memang ada biaya seragam sekolah. Orang tua yang dapat gaji 13 menitipkan uang biaya pembuatan seragam sekolah. Itu yang kami terima," kata Armiati.

Termasuk titipan kwitansi uang seragam sekolah yang diberikan kepada orang tua murid. "Iya ada (kwitansi,red)," singkatnya.

Ditanya pemungutan tanpa melalui proses rapat dengan komite sekolah dan wali murid, Armiati membantahnya dan buang badan. Menurutnya, nilai  uang yang tertera di kwitansi itu hanya titipan.

"Itukan titipan wali murid. Orang tua inikan menitip biaya seragam. Orang tua murid takut terpakai. Namanya orang menitip sama kami ya kami terima aja," jelasnya.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal saat dikonfirmasi mengaku terkejut adanya biaya yang ditetapkan dalam pemungutan baju seragam sekolah yang ada di SMP 1 Pekanbaru.

"Mana mungkin. Salah dia itu. Intinya harus rapat melalui komite dan orang tua murid. Saya sudah sampaikan baju ini tidak wajib dibuat disekolah. Kalau orang tua tidak mau jangan dipaksa. Itu tidak wajib dibuat disekolah," tegasnya.

Persoalan pungutan biaya seragam sekolah ini, sempat mencuat di Kota Pekanbaru. Belum lama ini, SMP 15 Rumbai, yang beralamat di Jalan Lembah Sari, di protes oleh orang tua murid.

Biaya seragam baju dikenakan Rp1,8 juta untuk lima pasang terdiri dari baju seragam melayu, seragam khusus, seragam dongker putih, seragam pramuka dan lainnya. Namun, hampir satu tahun lamanya seragam ini tak kunjung selesai.

Dilain hal, Kepsek Sekolah Dasar Negeri (SDN) 189 Pekanbaru berinisial DA, dicopot dari jabatannya oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. Sekolah yang beralamat di jalan Cipta Karya Panam itu, diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) dengan menarik uang Rp2 juta per siswa ketika proses  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018.

Dari data yang dihimpun, untuk pembiayaan seragam sekolah nilainya bervariasi. Untuk Seragam SD harga satu paket (5 stel pakaian) sebesar Rp600 ribu. Pakaian, terdiri dari seragam nasional, seragam pakaian melayu, seragam pramuka nasional, seragam batik siswa SD dan seragam pakaian olahraga.

Bila sekolah memungut biaya Rp2 juta per siswa dengan jumlah siswa baru sebanyak 250 siswa, total yakni Rp 500 juta. Dengan asumsi pembuatan seragam dengan bahan berkualitas yang sebenarnya Rp600 ribu ditambah jumlah siswa 250 total Rp150 juta. Artinya ada keuntungan Rp350 juta yang dinikmati oleh oknum kepsek.

Sedangkan untuk seragam SMP harga Rp850 ribu untuk 6 stel pakaian. Terdiri dari seragam nasional (putih/dongker), seragam pakaian melayu, seragam pramuka nasional, seragam batik SMP, seragam pakaian olahraga dan seragam batik biasa/umum.

Bila sekolah memungut biaya Rp2,2 juta per siswa dengan jumlah siswa baru sebanyak 300 siswa, total yakni Rp 660 juta. Dengan asumsi pembuatan seragam dengan bahan berkualitas yang sebenarnya Rp850 ribu ditambah jumlah siswa 300 orang, total Rp255 juta. Artinya ada keuntungan Rp405 juta yang dinikmati oleh oknum kepsek.

SMPN 1 Pekanbaru ini beralamat di Jalan Sultan Syarif Kasim Kota Pekanbaru itu, sudah meminta Rp2,2 juta untuk pembuatan seragam sekolah.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA