Daerah

Tengku Mukhtarudin Bisa Gugurkan Herman Dan Indra

[caption id="attachment_2420" align="alignleft" width="300"]Herman-Agus Herman-Agus[/caption]

gagasanriau.com-  Pertarungan pemilihan kepala daerah untuk gubernur Riau ditahun 2013 ini benar-benar membuat kejutan yang mewarnai situasi politik daerah. Sampai hari ini sudah ada tujuh pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Riau.

Dimulai dengan tarik-menarik kepentingan para calon yang akan maju menggunakan partai politik, dan hal di mulai dari partai gurem yang tidak mendapatkan kursi sebijipun sampai pada partai yang memiliki kursi gemuk di parlemen daerah.

Partai Golkar yang memiliki kursi 15 kursi di DPRD Riau, juga merupakan partai pemenang pemilu 2009 untuk daerah Riau, menjadi rebutan beberapa calon yang juga kader partai, Herman Abdullah, Syamsurizal, Indra Muchlis Adnan serta Annas Ma'mun. Dan akhir dari pertarungan itu  dimenangkan oleh Annas Ma'mun. Arsyad Juliandi Rachman yang merupakan anggota DPR RI dapil Riau digandeng menjadi wakilnya.

Setelah itu ada lagi drama politik yang mengharukan di Demokrat Riau, ternyata dengan menjadi ketua partai sekalipun tidak menjadi jaminan akan memuluskan keinginan politik jika tidak cerdas dan berani dalam memimpin. Seorang ketua cabangpun bisa menjadi ancaman politik yang serius jika tidak bisa dijinak-kan. Hal ini terjadi terhadap ketua DPD Partai Demokrat Riau HR. Mambang Mit, harus menerima keadaan yang cukup sulit dan menyedihkan. Setelah berlarut-larut Majelis Tinggi Partai DPP PD tidak juga memberikan keputusan rekomendasi pilgubri, ditambah lagi pergerakan politik agresif bupati Rokan Hulu (Rohul) Achmad ketua DPC PD Rohul yang mempunyai keinginan kuat mendapatkan surat sakti Majelis Tinggi Partai.

Akhirnya Mambang harus patuh dan tunduk atas kuasa kepemimpinan pusat yang merekomendasikan Achamad mewakili partai untuk maju sebagai bakal calon gubernur Riau. Namun sikap politik MM cukup mengejutkan banyak media massa karena dihari pendaftaran Ahcmad yang berpasangan dengan wakil bupati Kepulauan Meranti, ia hadir sebagai ketua DPD PD Riau ke KPUD untuk mendaftarkan pesaing yang telah mengalahkannya dalam memperebutkan perahu yang ia sendiri sebagai kapten kapalnya.

Begitu juga dalam tubuh PDIP Riau, sempat di obok-obok oleh calon lain yang ingin merebut perahu politik yang berlogo banteng moncong putih tersebut. Suryadi Khusaini pun sebagai ketua DPD PDIP galau dengan kondisi DPP yang sampai pada hari pendaftaran tidak memberikan rekomendasi atau Surat Keputusan tentang siapa calon yang akan di usung. Namun hari Rabu 29/5 siang ia dengan pasangan Lukman Edy dari PKB mendaftarkan diri. Sempat ditulis oleh media online Riau bahwa PDIP "diganggu" oleh Syamsurizal yang juga berniat maju, dan isu beredar Indra Adnan Muchlis pun ikut meramaikan si Banteng daerah ini.

Herman Abdullah yang sadar akan kalah bertarung di Pohon Beringin akhirnya mengambil sikap politik dengan menghimpun partai gurem untuk dijadikan perahu politiknya. ada 10 partai gurem yang berhasil dihimpun diantaranya   Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB) , Partai Buruh, Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Karya Peduli Kebangsaan (PKPB), Partai Patriot, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), PKBI, PKNU, dan Hanura. Jika ditotal dukungan parpol yang di dapatkan mencapai 18,66 persen. Herman jauh-jauh hari sudah menetapkan pasangan nya wakil walikota Dumai Agus Widayat menjadi tandem untuk memanfaatkan basis suara pesisir Riau.

Sedangkan Indra Muchlis Adnan dengan gerilya politiknya berhasil menarik dukungan Partai Persatuan Pembangunan yang pada awalnya PPP di isukan akan merapat ke MM namun dikarenakan MM karam oleh perahunya, Aziz Zaenal ketua DPW PPP mengambil tawaran Indra Muchlis, dan terjadilah duet Indra-Aziz di dukung PPP sebagai partai dominan memiliki (6,10 persen atau 6 kursi) dan seperti Herman, Indra juga merangkum partai gurem ada 26 parpol yang dihimpun namun 6 harus di klarifikasi KPU karena dukungannya ganda. 20 parpol yang dihitung KPU PPP, PIB, Partai Kedaulatan, PDP, PPI, Partai Marhaenis, Partai Karya Perjuangan, PMB, PPDK, PRN, Partai Pelopor, Partai Merdeka, PKDI, PIS, PPNUI, PSI, Partai Buruh, PPRN, dan Partai Barisan Nasional.

Ke enam partai tersebut diantaranya PBB, PDS, PPD, PKN, PKPB, PIB, dan partai tersebut tidak hanya medukung Herman-Agus tetapi juga medukung Tengku Muktarudin yang juga maju sebagai calon dari partai gurem.  Namun setelah dilakukan penghitungan oleh KPU Indra-Aziz dinyatakan lolos saat mendaftar pada hari Senin 26/5 walaupun 6 partai itu dinyatakan mendukung Herman-Agus, karena berdasarkan perhitungan KPU 20 partai tanpa 6 partai "bermasalah" tersebut persentasenya sudah   15,677%.

Dan terakhir Tengku Mukhtarudin yang juga menggunakan dominan partai gurem ternyata tumpang tindih juga dukungan partainya, hampir secara keseluruhan parpol pendukung ganda terhadap dua pasangan terdahulu yang sudah mendaftar Herman-Agus dan Indra-Muchlis. Dan hanya dua parpol yang dihitung oleh KPU yakni partai Merdeka dan partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).  Rabu sore TM hanya diberi surat tanda terima oleh KPU bahwa berkas sudah diterima, dan berkas dukungan akan di klarifikasi dahulu hingga KPU bisa menentukan dukungan yang sah ke pasangan berhak. Ada 21 parpol pendukung yang digunakan oleh TM diantaranya Hanura, PDP, PDS, Buruh, PDK, PMB, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, PKPI, Barnas, PSI, Partai Kedaulatan, PIS, PPI, PRN, PNBKI, PPD, PIB, Pengusaha dan Pekerja, Pelopor.

Dengan  kondisi parpol gurem yang berikan dukungan ganda maka dapat dipastikan satu diantara tiga  pasangan Cagubri-Wagubri  Riau akan bertumbangan dijalan tidak sampai pada tujuannya karena keterkaitan ketiga pasangan sangat berpengaruh.*Adit*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar