Daerah

Suryadi, SH : BBM Naik Pemerintah Berkhianat Kepada Rakyat

[caption id="attachment_2741" align="alignleft" width="300"]Suryadi SH, Direktur YLBHI Pekanbaru, Minggu 16/6 disebuah hotel jalan Diponegoro, ketika dimintai sikapnya atas wacana tersebut ia menyatakan menolak dengan tegas wacana pemerintahan Sby-Boediono tersebut. Suryadi SH, Direktur YLBHI Pekanbaru, Minggu 16/6 disebuah hotel jalan Diponegoro, ketika dimintai sikapnya atas wacana tersebut ia menyatakan menolak dengan tegas wacana pemerintahan Sby-Boediono tersebut.[/caption]

gagasanriau.com-  Mendekati momentum kenaikan harga BBM yang diwacanakan oleh pemerintahan Sby-Boediono plus partai pendukung pemerintah, esok Senin 17/6 berbagai elemen gerakan rakyat diseluruh Indonesia secara serentak melakukan aksi penolakan.

Suryadi SH, Direktur YLBHI Pekanbaru, Minggu 16/6 disebuah hotel jalan Diponegoro, ketika dimintai sikapnya atas wacana tersebut ia menyatakan menolak dengan tegas wacana pemerintahan Sby-Boediono tersebut.

“Tidak ada alasan kuat bagi pemerintah menaikkan harga BBM, dengan kondisi kehidupan sosial carut-marut seperti ini, tawaran pemerintah untuk memberikan  Bantuan Langsung Sosial Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) justru pemerintah mengajarkan rakyat tidak produktif dan hanya menguntungkan kelompok tertentu, dan mengilusi rakyat”tegasnya kepada gagasanriau.com.

Suryadi yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelaskan bahwa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini sudah menjadi keputusan didalam partainya, dan semua kader harus melakukan penolakan.

“Jika pemerintahan tetap saja ngotot dengan kebijakan yang tidak populis tersebut, artinya pemerintah sudah berkhianat kepada rakyat”tegas Suryadi.

Dalam pertemuan terakhir pemerintah dan Banggar DPR kemarin (15/6), enam di antara sembilan fraksi setuju penuh terhadap kebijakan kenaikan BBM yang dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013. Sebaliknya, tiga fraksi lain memilih opsi setuju dengan beberapa catatan.

Fraksi yang menyepakati seluruh poin RAPBNP tersebut antara lain, Demokrat, PKB, PPP, Golkar, PAN dan Hanura yang sebelumnya dalam pandangan mini fraksi tegas menolak kenaikan BBM.

Sebaliknya, Fraksi PKS, PDIP, dan Gerindra memilih opsi setuju sebagian terhadap RAPBNP. Catatan-catatan fraksi tersebut berisi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi, penolakan dana kompensasi BBM, pengendalian kuota BBM, target pertumbuhan perekonomian, target inflasi, target lifting minyak, harga minyak mentah Indonesia, dan target rupiah. (sumber portalpolitik.com).

Esok 17/6 sudah dapat dipastikan Aksi turun kejalan menjadi senjata ampuh dalam menyampaikan pendapat untuk melawan kebijakan Sby-Boediono tersebut.

Dari Riau, Aliansi Rakyat Riau Bersatu (ARRIB) gabungan beberapa elemen gerakan rakyat terdiri dari mahasiswa dan aktifis melakukan konsolidasi. Sampai saat berita ditulis posko penolakan kenaikan BBM masih berdiri didepan DPRD Riau.

Tanggal 12/6 ARRIB sempat melakukan aksi turun kejalan, dan 14/6 mereka mendirikan tenda didepan halaman pagar Gedung DPRD Provinsi Riau yang difungsikan sebagai posko konsolidasi penolakan kenaikan BBM.

Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar