Daerah

Pemkab Bengkalis Getolkan Minimalisir Angka Kematian Ibu dan Bayi

seminar dan workhop kebidanan yang ditaja Pengurus Cabang Bengkalis Ikatan Bidan Indonesia, Minggu (17/4/2016).

GagasanRiau.Com Bengkalis - Pelaksana Tugas Asisten Tata Praja Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Hajjah Umi Kalsum mengatakan, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur dalam menilai kesehatan suatu daerah dan bangsa.

Karenanya, imbuh istri mantan Kaban Kesbangpol Bengkalis ini, masih menjadi prioritas program pembangunan kesehatan di Indonesia, tidak terkecuali di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini.

Melalui pelaksanaan berbagai program kesehatan, pemerintah dan termasuk Pemkab Bengkalis, terus dan berupaya keras  menurunkan AKI dan AKB.

"Untuk Kabupaten Bengkalis, program itu diantaranya mendekatkan, pelayanan kesehatan kepada masyarakat, menempatkan bidan di desa, meningkatkan program Keluarga Berencana agar ibu hamil makin berkurang dan komplikasi kian menurun, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Cik Umi, begitu dia akrab disapa.

Membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Umi Kalsum mengatakan itu ketika membuka seminar dan workhop kebidanan yang ditaja Pengurus Cabang Bengkalis Ikatan Bidan Indonesia, Minggu (17/4/2016).

Seminar dan workshop Bidan Delima Ikatan Bidan Indonesia (IBI)cabang Bengkalis Kegiatan yang mengambil tema 'Tingkatan Kualitas Asuhan Kebidanan untuk Menurunkan AKI dan AKB' itu,dengan jumlah peserta 258 bidan yang terdiri dari Bidan Pemerintah baik PNS maupun PTT serta Bidan Prektek Swasta,selama 2 hari, dengan menghadirkan nara sumber Dr. Fadler Spog. Der. Ardi Budi Dharma SPA. Rita Puspa SKM. MP. Bidan Linda Am.Keb.Dinas Kesehatan Bengkalis dan Fasilitator Bidan Delima, dilaksanakan di Pantai Marina Hotel, Bengkalis.

Tampak hadir Plt, Asisten Tata Praja Pemkab Bengkalis, Hj Umi Kalsum,Ketua IBI Bengkalis Hj. Sovia Yanti, A.Md.Keb. Dinas Kesehatan yang diwakili Kabid Pelayanan Kesehatan Rita Puspita.Pengurus Bidan Delima serta Fasilitator Bidan Bengkalis dan Duri, Nara Sumber serta Tamu undangan.  

Masih kata Umi Kalsul, pelaksanaan berbagai program kesehatan itu sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten agar dapat mencapai tujuannya, tidak terkecuali bidan.

Bidan, menurutnya, berperan penting sebagai ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan karena merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan wanita dan bayi sebagai salah satu sasaran program."Karna itu, bidan perlu senantiasa meningkatkan kompetensinya. Salah satunya dengan meningkatkan pemahaman asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil hingga nifas serta asuhan kebidanan untuk kesehatan bayi. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB," katanya.

Humas/ Mirzal Apriliando


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar