Daerah

Pemkab Pelalawan Berkomitmen Sukseskan Program Pelalawan Sehat

Wakil bupati pelalawan H.Zardewan berikan bantuan alat kesehatan kepada masyarakat

GagasanRiau.com, PELALAWAN -Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus menggesa Tujuh Program unggulan Bupati Pelalawan, yang salah satunya adalah program Pelalawan Sehat. Program ini dibuat agar pemerintah dapat  memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat.

Target menjadikan seluruh masyarakat Pelalawan yang sehat itu merupakan cita-cita yang diemban Bupati Pelalawan HM Harris. Pasalnya selama ini, pembangunan di Pelalawan tertinggal dibanding daerah lain. Namun sejak menjadi kabupaten sendiri, daerah ini mencoba bangkit dan membangun kemandirian daerah lewat potensi yang ada, termasuk di bidang kesehatan. Namun untuk mewujudkan masyarakat Pelalawan yang sehat, bukankan pekerjaan mudah. Perlu keseriusan dan keuletan seluruh tenaga medis.

Setelah meluncurkan program kesehatan bersifat lokal seperti Jamkesda dan pengobatan gratis bagi warga miskin, kini Pelalawan semakin berbenah dengan memadukan program lokal, provinsi dan nasional. Salah satunya adalah dengan memadukan  program kesehatan yang sudah dilakukan dengan program provinsi dan nasional seperti BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan dr.Endid Pratiknyo melalui sekretarisnya H.Asril.K.SKM. M.Kes di ruang kerjanya kepada Gagasan Riau, Senin (16/05) mengatakan, saat ini pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan sedang memaksimalkan berjalannya program Pelalawan Sehat. Hal ini dilaksanakan dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat dengan membangun Puskesmas yang belum terbangun, sekaligus melengkapi fasilitasnya, berupa tenaga medis serta peralatan medisnya agar jasa pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Pelalawan.

Sekretaris dinas kesehatan H.Asril.K.SKM. M.Kes



Asril menjelaskan, terhitung Januari 2016, BLUD  sudah dilaksanakan. Artinya BLUD ini memberikan semacam keleluasaan kepada puskesmas untuk memberikan inovasi –inovasi pelayanan atau mencari  pelanggan sebanyak banyaknya dan memperbaiki  fasilitas_fasilitas sehingga mereka lebih eksis dengan masyarakat. "Semua puskesmas sudah melakukan pelayanan 24 jam, hal ini bisa di kroscek ke lapangan," katanya.

Saat ini Kabupaten Pelalawan memiliki 14 puskesmas. Sebanyak 13 puskesmas sudah melakukan pelayanan 24 jam, ditambah 1 RSUD. Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan tahun 2016 setelah rasionalisasi anggaran berkisar 56 miliar, sudah termasuk anggaran dari APBN.

Untuk tahun 2016 ini jumlah peserta jamkesda berkisar 130.000 peserta dengan alokasi anggaran berkisar 6 millyar memang peserta bertambah dari tahun-tahun sebelumnya "Ya, lonjakan ini terjadi karena kita kembali mendata ulang masyarakat yang, dimana desa langsung yang mendata masyarakat untuk menjadi peserta Jamkesda. Di samping itu juga, lonjakan ini dikarenakan SKTM sudah ditiadakan sebab sudah include (termasuk) dalam program BPJS," terang Asril.

Disinggung soal masalah gizi buruk, Asril menjelaskan, penderita gizi buruk di tahun 2016 ini keseluruhannya berada di ibu kota Kabupaten Pelalawan yaitu Kecamatan Pangkalan Kerinci. Disinyalir, faktor utama tingginya angka penderita gizi buruk itu disebabkan meningkatnya pengangguran di Kecamatan tersebut di tahun 2015 lalu.

"Penderita gizi buruk di Kabupaten Pelalawan sebanyak 28 orang, seluruh penderita gizi buruk tersebut tersebar di 12 Kecamatan di Pelalawan. Untuk tahun 2016 hingga bulan Mei ini, penderita gizi buruk sebanyak 12 orang dan keseluruhannya berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Rata rata penderita gizi buruk tersebut berkisar dari umur 6 bulan hingga 5 tahun. Untuk mengantisipasi membludaknya penderita gizi buruk di Kab Pelalawan dalam tahun 2016 ini, kita siapkan dana untuk penderita gizi buruk Rp 180 juta, lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sedangkan di tahun 2015 hanya Rp 134 juta,” beber Asril.

Di sisi lain, Keseriusan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Kabupaten Pelalawan untuk mendukung Program Pelalawan Sehat terus ditingkatkan, salah satunya dengan melaksanakan simposium penanganan penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK).

Direktur RSUD Selasih Dr Ahmad Krinein  mengungkapkan, saat ini, sudah ada sebanyak 4 unit mesin cuci darah yang setiap harinya dapat melayani 8 pasien. Sedangkan untuk proses cuci darah ini, operasi pasiennya hanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 jam bahwa pelayanan unit heamodialisa (cuci darah) bagi pasien GGK alat cuci darah atau Hemodialisa (HD) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya pasien GGK.

Empat alat cuci darah di  RSUD Pelalawan sudah beroperasi

Alat ini dikelola langsung oleh RSUD Selasih yang dipegang oleh satu dokter spesialis penyakit dalam, dibantu 2 tenaga medik bidan dan perawat sebanyak 2 orang. "Dengan adanya  alat cuci darah ini, maka tentunya akan mempermudah pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal khususnya terkait masalah transfusi darah, sehingga sehingga tidak perlu lagi bolak balik dua kali seminggu ke Pekanbaru hanya untuk melakukan cuci darah," katanya.

Sedangkan pemenuhan sarana dan prasarana ini tidak lepas dari program BLUD dan upaya menjadikan RSUD Selasih Pangkalan Kerinci sebagai Sentra RSUD regional Wilayah di Riau. Serta mendukung program Pemkab Pelalawan yakni program Pelalawan Sehat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat di Negeri Amanah ini. "Jadi, saya menghimbau bagi masyarakat khususnya pasien yang membutuhkan pelayanan hemodialisa ini, dapat mengunjungi RSUD Selasih," pungkasnya. Advektorial/R**


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar