Ekonomi

Trans Metro Pekanbaru Menurut General Manager AP II Belum Ada Kontribusi

Bus TMP

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Trans Metro Pekanbaru (TMP) sampai saat ini belum memberikan kontribusi kepada PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Syarif Kasim II. Karena sampai sejauh ini jumlah penumpangnya masih sedikit.

"TMP sudah diizinkan masuk bandara, tapi kontribusinya belum ada ke AP II. Kesepakatan kita mau menambahkan tarif ke penumpang karena bagaimanapun TMP menggunakan fasilitas bandara, tapi belum diberlakukan karena (jumlah) penumpangnya tidak signifikan," kata General Manager AP II, Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru, Kamis (10/11/2016)

Dia mengatakan, dalam aturannya harus ada kontribusi bagi bandara karena kerja sama harus saling menguntungkan. Usulan kenaikan tarif ada dikarenakan bandara bukanlah lembaga yang anggarannya disiapkan pemerintah.

"Kalau jalan ada pajak, kita dituntut juga meningkatkan pendapatan untuk meningkatkan pelayanan. Itu resmi, tetapi teknisnya akan dievaluasi," katanya.

Dalam hitungannya diminta berkontribusi Rp2 ribu per penumpang. Pilihan lain juga disampaikannya yakni tarif TMP naik Rp5 ribu dari tarif biasa yang sekarang Rp4 ribu sehingga tidak ada pungutan langsung kepada penumpang.

Namun, lanjutnya, hal itu dirasa sulit karena tarif TMP tergantung pada Wali Kota Pekanbaru. Untuk saat ini belum bisa diubah karena harus melalui peraturan.

"Kami juga usulkan agar menggunakan uang elektronik yang dalam satu karcis ada bagiannya untuk AP II," tambahnya.

Meski begitu segala jenis pilihan tersebut masih dievaluasi. Saat ini pihaknya juga masih menghitung berapa jumlah penumpang yang naik untuk menentukan tarif resmi.

Diperkirakannya baru pada 2017 bisa diberlakukan tarif atau kontrubusi untuk AP II.

TMP beroperasi di Bandara Pekanbaru sekarang ini dengan disediakan halte di depan Kantor AP II. Armada tersebut hanya memutar melewati bandara saja dan tidak boleh "ngetem" atau menunggu penumpang.

Masuknya TMP ke bandara awalnya untuk mengakomodasi penumpang bandara karena transportasi yang ada hanyalah taksi. Sementara Bus Damri belum bisa beroperasi di Pekanbaru karena masih menghitung pangsa pasar.(ANT)

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar