Daerah

Begini Awal Mula Buku Sekolah Porno

[caption id="attachment_3686" align="alignleft" width="300"]Seorang petugas menunjukkan Buku pelajaran sekolah dasar bermuatan materi porno yang beredar di Kota Bogor (10/7). Seorang petugas menunjukkan Buku pelajaran sekolah dasar bermuatan materi porno yang beredar di Kota Bogor (10/7).[/caption] gagasanriau.com ,Jakarta - Awal mula penerbitan buku pelajaran sekolah bermuatan porno di Bogor pada awal Juli 2013 lalu mulai terkuak. Buku pelajaran berjudul Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia ini digunakan siswa kelas VI sekolah dasar dan diterbitkan CV Graphia Buana, Bogor. Kapolres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama, akhir Juli 2013 memastikan bahwa kasus buku sekolah porno ini sudah masuk tahap penyidikan. Namun, dia tak merinci siapa saja tersangka dalam kasus ini dan apa peran mereka. “Sudah dinaikkan ke penyidikan,” kata Bahtiar. Sampai saat ini proses terbitnya buku pelajaran porno ini masih belum jelas benar. Proses buku itu sampai ke tangan siswa juga masih kabur. Namun, yang jelas, menurut Kepala Pusat Kurikulum dan Buku Kemendikbud, Ramon Mahondas, munculnya buku-buku pelajaran bermuatan porno biasanya merupakan hasil kongkalikong guru/sekolah dan penerbit buku. "Ini yang bikin runyam, penerbit langsung datang ke sekolah-sekolah," katanya pada Tempo, 22 Juli 2013 lalu. Soalnya, buku yang tak lolos seleksi Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) memang boleh diterbitkan selama buku itu dianggap perlu oleh sekolah berdasarkan silabus yang disusun guru. Sumber Tempo di Polres Bogor memastikan bahwa penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi awal dalam kasus ini. Pemilik penerbit buku CV Graphia Buana termasuk yang sudah diperiksa. “Dari keterangan pemilik penerbitan, diketahui kronologis penerbitan buku,” kata sumber ini. Polisi kini sudah mengantungi keterangan bahwa inisiatif penerbitan buku pelajaran ini berawal dari para penulis buku. “Penulis yang datang ke penerbit, menawarkan materi buku,” kata sumber Tempo. Para penulis buku ini rupanya sudah langganan menyusun buku untuk CV Graphia Buana. “Karena sudah saling kenal dan penulis sering menulis buku untuk penerbitan ini, maka tawaran itu disetujui,” kata sumber ini. Pada saat bersamaan, penerbit juga rupanya sudah bersiap menghadapi momen tahun ajaran baru pada Juni/Juli 2013 yang biasanya membutuhkan banyak buku baru. Penulis buku ini diduga datang ke penerbit pada Januari 2013. Namun, belum jelas apakah penerbit buku ini mendapatkan order buku dari pihak sekolah. Juru bicara CV Graphia Buana, Dede Syamsul Anwar, mengakui jika buku bahasa Indonesia yang kini bermasalah tersebut dipersiapkan dalam waktu terbatas. “Ini memang kejar tayang,” katanya. Biasanya, kata Dede, penyusunan materi buku sekolah dilakukan satu tahun sebelum buku digunakan. “Tapi ini memang disiapkan pada Januari, lalu selesai cetak pada Maret 2013,” katanya. Pengerjaan buku ini dikebut untuk didistribusikan pada Juni/Juli 2013 pada tahun ajaran baru. SIDIK PERMANA tempo.co


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar