Daerah

Bupati Wardan Hadiri Haul Akbar Alim Ulama se-Inhil 2017

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan mengikuti prosesi haul akbar para alim ulama se-Inhil Tahun 2017 tajaan Nadhlatul Ulama Cabang Inhil di Jalan H Arief, Tembilahan Hulu, Minggu (21/5/2017) malam.

Prosesi haul akbar merupakan wujud terima kasih atas tunjuk ajar yang diberikan oleh para alim ulama. Acara tersebut juga disejalankan dengan penutupan pelatihan penyelenggaraan jenazah.

Pada kegiatan yang serentak diselenggarakan oleh NU Kabupaten Inhil ini, Ketua Dewan Tanfidziah NU Kabupaten Inhil, Jamaluddin mengatakan kegiatan haul akbar merupakan rangkaian terakhir dari serangkaian kegiatan NU yang digelar setiap tahunnya menjelang ramadhan

"Pelatihan penyelenggaraaan Jenazah juga adalah kegiatan terakhir yang NU selenggarakan. Kegiatan ini diikuti oleh 135 orang. Sedangkan, kapasitas panitia hanya 100 orang peserta. Ini mengindikasikan bahwa antusiasme masyarakat begitu tinggi, jumlah peserta membludak," ungkapnya.

Untuk itu, kedepan, Jamaluddin berharap, agar Pemerintah Kabupaten Inhil dapat senantiasa memberikan dukungan penuh pada setiap kegiatan yang diselenggarakan NU Kabupaten Inhil.

Bupati Inhil, HM Wardan dalam arahannya, mengungkapkan kekagumannya terhadap pihak panitia penyelenggara haul akbar. Sebab, lanjutnya, kegiatan haul akbar yang digelar merupakan sebuah kegiatan yang langka.

"Ini tahun kedua, setahu saya hanya di daerah kita ini, di tembilahan hulu ini yang menggelar haul akbar para alim ulama di Kabupaten Inhil. Biasanya, haul itu dilakukan untuk para ulama yang telah tersohor saja. Ini luar biasa," kata Bupati Wardan.

Di atas mimbar, Bupati Wardan juga mengapresiasi upaya NU cabang Inhil yang telah menyelenggarakan kegiatan haul akbar dengan tujuan untuk mengenang jasa pengabdian dan dedikasi para alim ulama di Kabupaten Inhil.

"Tercatat, 97 orang alim ulama yang memiliki jasa besar atas upaya penyebarluasan agama Islam di Kabupaten Inhil sejak beberapa dekade silam," ungkap Bupati Wardan.

Ihwal jumlah alim ulama, Bupati Wardan meyakini masih banyak terdapat alim ulama masa silam yang belum terverifikasi kehadirannya beserta pengabdiannya oleh segenap masyarakat Kabupaten Inhil.

"Kalau dilakukan re - verifikasi, re - inventarisasi, saya yakin jumlah alim ulama di Kabupaten Inhil di masa lampau akan lebih dari 97 orang yang berhasil terdata oleh pihak panitia," ujarnya.

Untuk itu, Bupati Wardan meminta pihak panitia penyelenggara untuk menginventarisasi alim ulama masa silam yang telah berkiprah dan berkarya di Kabupaten Inhil sehingga nama para ulama tersebut tidak tergerus 'dimakan' zaman.

"Pemerintah Kabupaten Inhil akan senantiasa siap mendukung kegiatan seperti ini, siap mendukung proses inventarisasi ulama. Kami akan memrogramkan kegiatan tersebut. Karena hal itu penting sekali. Usai didata kita akan jadikan buku yang dilengkapi dengan sedikit ulasan biografi ulama bersangkutan," pungkas Bupati Wardan.

Terkait pelatihan penyelenggaraan jenazah, Bupati Wardan memberikan pujian atas antusiasme masyarakat yang begitu besar untuk berpartisipasi dalam kegiatan. Terbukti, dengan jumlah peserta yang melebihi kuota yang dipersiapkan oleh pihak panitia penyelenggara.

Selanjutnya, Bupati Wardan membahas tentang urgensi pelatihan penyelenggaraan jenazah. Bupati Wardan menceritakan pengalamannya di sebuah daerah, dimana di daerah tersebut tidak banyak terdapat orang yang mampu menyelenggarakan jenazah.

"Kala itu hanya ada satu orang wanita yang meninggal dunia dan hanya terdapat dapat satu orang wanita pula yang mampu menyelenggarakan jenazah. Saat itu juga, wanita tersebut dalam keadaan sakit parah. Namun, karena kondisi tidak adanya orang lain yang mampu maka wanita tersebut dipaksa untuk menyelenggarakan jenazah dalam keadaan sakit, Dia digotong warga," cerita Bupati Wardan.

Jadi, menurut Bupati Wardan, kegiatan penyelenggaraan jenazah yang digelar NU Cabang Inhil tersebut merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan guna membekali masyarakat yang mengikutinya dengan ilmu menyelenggarakan jenazah.

Ustadz Dr H Ahmad Abdullah, LC MA yang mengisi tausyiah malam itu, bercerita tentang keberkahan bagi seseorang yang memuliakan Al - Qur'an. Dia berujar, orang yang senantiasa membaca Al - Qur'an memiliki intelligence quotient (IQ) di atas rata - rata orang normal.

"Ayahanda dan Ibunda sekalian yang hadir, amalan membaca Al - Qur'an yang bisa dilakukan dan terbukti meningkatkan IQ seperti yang saya sering lakukan sehak dulu adalah pada saat setelah shalat shubuh dan ba'da maghrib," beber Ustadz asal Kalimantan itu.

Dalam tausyiahnya yang diramaikan dengan gelak - tawa para jema'ah, Ustadz Ahmad Abdullah juga menyoal tentang konsekuensi bagi umat Islam yang kerap menunda pelaksanaan shalat. Kata Dia, Do'a seorang umat yang sering menunda waktu shalat akan lambat di ijabah oleh Allah SWT.

"Logikanya, bagaimana Allah SWT akan mengijabah Do'a tersebut, sedangkan umat - Nya itu saja sering melalaikan panggilannya saat Adzan dikumandangkan," pungkas lulusan S1 dan S2 Perguruan Tinggi Mekkah tersebut.

Di lokasi kegiatan, terlihat para jema'ah begitu bersemangat mengikuti tausyiah beserta muatan dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Abdullah yang humoris hingga selesai.(Diskominfo)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar