Petugas PLN Lalai, Masyarakat Bengkalis Dirugikan Jutaan Rupiah
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) membuat kemarahan bagi Warga di dua desa di Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis.
Pasalnya karena kelalaian petugas PT PLN, mereka harus mebayar hingga jutaan rupiah. Mereka keberatan membayar beban atas kekurangan bayar tagihan pemakaian listrik akibat kesalahan petugas pencatat meteran PLN Area Dumai, Riau.
Sebagaimana dilansir oleh ANTARA, warga setempat, Ibrahim mengatakan, kesalahan petugas mencatat meteran ini tidak seharusnya dibebankan kepada pelanggan karena biaya tagihan membengkak hingga mencapai jutaan rupiah tiap bulan.
"Kalau ini kesalahan petugas kenapa warga yang menanggung bebannya, padahal tiap bulan pelanggan rutin dan taat membayar tagihan pemakaian," kata Ibrahim, Sabtu.
Menurut dia, pelanggan di Desa Tanjung Medang dan Desa Teluk Rhu ini merasa tidak mendapat keadilan karena harus menanggung kesalahan petugas. Ditambah lagi penderitaan akibat kenaikan tarif listrik tiap bulan.
Persoalan ini rencananya akan disampaikan ke pemerintah kecamatan setempat agar mendapat perhatian semua pihak dan langkah penyelesaian baik untuk warga pelanggan.
Manager PLN Rayon Dumai Kota Al Azhar mengakui kurang bayar atas pemakaian energi ini karena kesalahan petugas lama dari mitra kerja PLN Area Dumai, namun warga tetap harus menutupi biaya tagihan.
PLN baru mengetahui tunggakan ini setelah petugas lama pencatat meteran listrik pascabayar di rumah pelanggan tersebut berhenti dan digantikan orang baru.
"Kekurangan bayar ini tetap harus dibayar warga meski kesalahan petugas pencatat meteran dan kami akan memanggil perusahaan mitra kerja itu," kata Azhar.
Dijelaskan, untuk meringankan pelanggan menyelesaikan kekurangan bayar tagihan listrik ini, PLN menerapkan pola angsuran setiap bulan digabung dengan tagihan pemakaian.
Azhar mengakui juga bahwa penarikan tagihan kurang bayar atas pelanggan dengan daya 900 Kwh hingga 2.300 Kwh ini belum disosialisasikan PLN secara resmi ke warga terdampak, namun hanya sebatas melalui lisan.
"Kita belum semuanya mendata rumah pelanggan disana dan untuk sosialisasi akan dilakukan segera, sekaligus program migrasi pra bayar," ungkapnya.(ANTARA).
Editor Arif Wahyudi
Tulis Komentar