Daerah

Pemko Pekanbaru Cuma Mau Kejar Tayang, Ngotot Pindahkan Pedagang ke Dalam STC

Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar Pekanbaru H. Zaidir Albaiza SH.MH
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pemindahan pedagang Ramayana dari penampungan ke dalam Sukaramai Trade Center (STC) oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dinilai arogan, lantaran bekas gedung yang pernah terbakar tersebut belum layak tempati. Bentrok yang terjadi antara para pedagang dengan petugas Satpol PP Kota Pekanbaru membuktikan bahwa persoalan pemidahan belum menemukan solusi bagi kedua belah pihak. 
 
"Pemko terkesan arogan paksakan pedagang Ramayana masuk ke pasar. Kita Minta Pemko bijak dalam menyikapi pemindahan pedagang Ramayana dari penampungan ke dalam pasar" ungkap Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar (ISPPAS ) Pekanbaru  H. Zaidir Albaiza SH.MH didampingi Sekretaris Hasan Basri kepada Gagasan Senin (25/2/2020).
 
Dikatakan Zaidir bahwa kondisi STC belum layak di tempati, karena menurutnya masih banyak sarana yang harus dilengkapi.
 
"Pasar belum sempurna selesai 100 persen. Sana sini material masih berserakan dan tukang pun masih Aada yang bekerja" terangnya. 
 
Pemko Pekanbaru kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, jangan kejar tayang sementara fasilitas belum terpenuhi. Pemko Pekanbaru katanya lagi harus memikirkan kondisi pedagang.
 
 
Seharusnya Pemko lakukan persuasif dengan pedagang dengar keluhan dan Hhrapan para pedagang sehingga semua kebijakan bisa diterima oleh segala pihak" ujar dia. 
 
Zaidir kecewa dengan kebijakan Pemko Pekanbaru mengerahkan aparat untuk Kita memaksa pemindahan pedagang sehingga menyebabkan bentrok dan menimbulkan korban.
 
"Itu tandanya belum ada kesepakatan pedagang buktinya mereka protes dan bahkan ada yang melawan" ujarnya lagi.
 
Diterangkan Zaidir, bahwa pedagang belum mau pindah ke dalam gedung STC supaya diberikan kelonggaran selesai lebaran. Karena dengan demikian para pedagang mempunyai modal untuk mencari uang di bulan Ramadhan serta melunasi 30 persen pembayaran uang muka.
 
"Sambil mereka merenovasi tempat masing-masing. Kan ini tak terlalu berat untuk disanggupi oleh pengelola" terangnya lagi.
 
Dikatakan Zaidir, di saat kondisi ekonomi yang lagi susah hendaknya Pemko Pekanbaru memenuhi saja tuntutn para pedagang tersebut. "Mereka ini adalah pejuang geliat ekonomi Pekanbaru yang harus difasilitasi. Juga mereka punya andil menaikkan PAD kota dan turut menyukseskan pembangunan Pekanbaru" tukasnya.
 
Bentrokan antara pedagang dan Satpol PP Pekanbaru saat pembongkaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) di area Sukaramai Trade Centre, Selasa (25/2/2020) tak bisa dihindari.
 
Sejak awal kedatangan tim Yustisi untuk upaya pembongkaran, suasana sudah memanas. Bentrok tidak terhindar saat Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono didorong dan nyaris jatuh di tengah-tengah kerumunan pedagang dan Tim Yustisi.
 
Pada pukul 09.00 Wib, Tim Yustisi yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pasar serta unsur TNI dan Polri tiba di lokasi. Saat tiba, pedagang meringsek ke tengah jalan menghampiri mobil Tim Yustisi.
 
Pembongkaran dimulai dari kios di depan gerbang pusat perbelanjaan eks Plaza Sukaramai itu. Suasana sempat memanas dan nyaris bentrok.
 
Beberapa pedagang merobohkan pagar seng pembatas di depan STC. Suara kaca pecah juga terdengar saat pedagang mencoba menghalangi Satpol PP membongkar kios di sisi kiri gerbang STC.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar