Pendidikan

Mahasiswa Kukerta UNRI Sosialisasi Pemilihan Gizi ke Ibu PKK Kelurahan Pebatuan

Mahasiswa Kukerta UNRI saat sosialisasi pemilihan gizi

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung Universitas Riau (UNRI) di Kelurahan Pebatuan mengadakan sosialisasi Pemilihan Gizi agar tubuh tetap sehat dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi secara berdampingan di halaman rumah warga, RT 001 RW 001, Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Kulim, Kota Pekanbaru, Minggu (01/08/2022).

Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda, hal tersebut berhubungan dengan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan juga aktivitas seseorang. Asupan gizi yang baik menentukan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, asupan zat gizi harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian. Kebutuhan gizi harian ini telah tercatat dalam pedoman Angka Kecukupan Gizi. 

Di samping itu, keanekaragaman makanan juga harus diperhatikan karena pada dasarnya setiap jenis makanan tertentu tidak mengandung semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga perlu beberapa makanan lain untuk mendapatkan komposisi makanan sesuai yang dibutuhkan. Makanan dengan nutrisi seimbang pastinya bikin badan kamu sehat. Apalagi bila diolah dengan bumbu dan cara memasak yang tepat rasanya susah untuk berhenti mengunyah. 

Akan tetapi terdapat beberapa makanan yang tidak dapat dimakan secara berdampingan. Dikarenakan kandungan di dalamnya justru memicu reaksi kimia tertentu yang tidak baik buat kesehatan kita. Contoh makanan yang dikonsumsi pun sepertinya sering kali dikonsumsi oleh ibu-ibu, seperti setelah makan daging, cuci mulut nya makan buah semangka. Contoh lain juga seperti mentimun dengan tomat. 

"Kegiatan sosialisasi diikuti oleh ibu-ibu PKK RW 001 Kelurahan Pebatuan. Kegiatan tersebut diadakan pada pukul 09.00 hingga pukul 11.00 WIB. Kegiatan ini didukung oleh ibu-ibu PKK RW 001 yang di mana disambut bahagia dan semangat dalam kegiatan sosialisasi yang kami adakan," kata Satria Aditianto Pratama.

Penyampaian materi disampaikan oleh Satria Aditianto Pratama yang juga merupakan mahasiswa kukerta. Sebelum penyampaian materi, dilakukan pengisian kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman ibu-ibu PKK mengenai gizi dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi secara berdampingan. 

"Dari isi kuisioner tersebut didapatkan bahwa sebagian dari ibu-ibu PKK masih belum paham mengenai makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi secara berdampingan,"

Selama sosialisasi berlangsung, ibu-ibu aktif bertanya maupun berinteraksi dengan mahasiswa kukerta. Dalam penyampaian yang dilakukan pada mahasiswa kukerta, ibu ibu memperhatikan dengan teliti terhadap sosialisasi yang kami berikan. Dalam setiap penyampaian materi yang diberikan, ibu-ibu merespon dengan berbagai pertanyaan dapat menambah informasi kepada ibu ibu tersebut. 

Setelah penyampaian materi selesai, ibu-ibu kembali mengisi kuisioner untuk membandingkan pemahaman ibu ibu sebelum dan sesudah sosialisasi dilakukan. Dengan begitu, diharapkan dari materi yang disampaikan oleh mahasiswa kukerta dapat menambah luas lagi informasi tentang makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi secara bersama.

"Harapan yang diharapkan kepada ibu-ibu di kelurahan pebatuan dapat menambah wawasan informasi ataupun pengetahuan sehingga dapat diterapkan didalam kehidupan dalam memilih makanan yang tepat untuk kesehatan tubuh kita," ujar Satria Aditianto Pratama.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar