Karhutla di Kampung Bunsur Siak Mulai Padam

Karhutla di Kampung Bunsur Siak Mulai Padam
Ilustrasi dok net

GAGASANRIAU.COM, SIAK – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, dinyatakan telah padam pada Sabtu (21/6/2025). Namun demikian, tim gabungan masih siaga melakukan pendinginan untuk mencegah kebakaran kembali muncul.

Kepala Daops Sumatera VI/Siak Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ihsan Abdillah, menyampaikan  kebakaran sudah tidak menunjukkan tanda-tanda api sejak Minggu (22/6/2025) pagi.

“Sehari padam, alhamdulillah, hari ini sudah tidak muncul lagi api,” kata Ihsan.

Karhutla di Bunsur mulai terdeteksi sejak Jumat (20/6/2025). Berdasarkan pemantauan di lapangan, titik api pertama muncul di koordinat 1,0236 Lintang Utara dan 102,1771 Bujur Timur, yang berada sekitar 1,8 kilometer dari batas konsesi hutan tanaman industri (HTI).

Sedikitnya dua hektare lahan gambut terbakar dalam insiden tersebut. Vegetasi yang terbakar terdiri dari semak belukar, pakis, dan sebagian tanaman akasia. Jenis kebakaran yang terjadi adalah kebakaran permukaan dan bawah, mengindikasikan kondisi lahan yang sangat kering.

“Lahan gambut memiliki tantangan tersendiri karena bara api bisa menjalar di bawah permukaan tanah, sehingga sulit terdeteksi dan dipadamkan,” jelas Ihsan.

Untuk memadamkan api, tim gabungan dikerahkan dari berbagai unsur. Selain Manggala Agni, operasi ini melibatkan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT Arara Abadi – APP Group, personel TNI dan Polri, Damkar Kecamatan Sungai Apit, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) setempat.

Selama proses pemadaman, tim menggunakan sejumlah peralatan pendukung seperti satu unit mobil Strada, satu motor trail, satu mesin mini Tohatsu, selang hisap, dua unit nozzle, dan 16 roll selang berbagai ukuran. Kondisi lokasi yang sulit dijangkau dan vegetasi yang rapat membuat operasi berlangsung intensif.

Cuaca di lokasi saat kejadian terpantau cerah berawan sejak pagi hingga sore, kondisi yang memperburuk penyebaran api karena memudahkan bara menyala kembali.

“Karena itu, walaupun api sudah padam, kami tetap melakukan mopping up untuk memastikan tidak ada bara yang tersisa,” ujarnya.

Ihsan menyebutkan  sinergi lintas sektor menjadi faktor penting dalam keberhasilan pemadaman kali ini. Peran perusahaan swasta seperti Arara Abadi dinilai signifikan karena turut menyumbang sumber daya dan personel.

“Ini membuktikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam penanganan karhutla,” tambahnya.

Hingga Minggu siang, tim masih melakukan patroli di sekitar lokasi kebakaran untuk memastikan tidak ada titik panas baru yang terpantau. Daerah sekitar bekas kebakaran juga telah diberi garis batas agar masyarakat tidak beraktivitas di area yang masih rawan.

Pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun investigasi dan pemantauan terus dilakukan, mengingat kawasan Bunsur termasuk dalam wilayah yang rawan Karhutla setiap musim kemarau.

Pemerintah daerah dan aparat gabungan mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar serta segera melapor jika menemukan titik api.

“Pencegahan tetap yang utama. Kita harus bersama menjaga agar peristiwa seperti ini tidak terulang,” tutup Ihsan.(*)

#Kebakaran Lahan dan Hutan

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index