Daerah

Keracunan Massal, Bupati Rohil Minta Kasus Diusut Tuntas

Gagasanriau.com Tanah Putih-Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan anak di Kepenghuluan Teluk Mega, Tanah Putih Bupati Rokan Hilir H Suyatno mengharapkan agar dapat diusut tuntas sehingga peristiwa serupa tak terjadi lagi di waktu mendatang. ‘’Kepolisian sedang dalam tahap penyelidikan, kami harapkan agar bisa dituntaskan. Saya sudah instruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk kroscek ke Puskesmas mengenai hal ini agar dapat ditanggulangi, jadi tak terulang lagi nantinya,’’ kata Suyatno, ketika dimintai tanggapannya terkait peristiwa itu, Senin (4/8) di Bagansiapi-api. Kejadian itu ternyata berimbas pada aktivitas pedagang makanan ringan di kecamatan Tanah Putih, sejak kasus keracunan massal mencuat, diketahui keberadaan pedagang bakso bakar tidak ditemui lagi di sejumlah pasar atau jalan di mana biasanya pedagang menjual makanan tersebut. ‘’Memang sudah tak ada lagi kelihatan, informasi yang saya peroleh dan pantauan di lapangan. Mungkin karena pedagangnya takut sehingga tak lagi menjual bakso di daerah kita ini,’’ kata Camat Tanah Putih Suryadi SE. Menurutnya, biasanya di setiap daerah di Kecamatan Tanah Putih banyak pedagang bakso bakar. ‘’Para pedagang bakso bakar itu biasanya berdagang menggunakan sepeda motor, tapi semenjak kejadian di Teluk Mega itu, sekarang sudah tidak ada terlihat lagi,’’ katanya. Diterangkan Suryadi, ia sebenarnya tidak melarang pedagang bakso bakar mencari nafkah. Namun, seharusnya bakso yang dijual harus bersih dan tidak mengunakan pengawet karena berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kepala Puskesmas Tanah Putih dr H Suarman berpendapat, agar kedepanya pihak pemkab Rohil memberikan izin kepada pihak Puskesmas untuk memeriksa makanan yang diperjual belikan kepada masyarakat. ‘’Sehingga dengan demikian, kami dapat memastikan makanan yang di kosumsikan masyarakat itu sehat,’’ katanya. Menurut Suarman, atas kejadian puluhan warga di Teluk Mega yang sempat mengalami keracunan, kuat dugaanya karena mengkosumsi makanan yang tidak layak. ‘’Selain kurang bersih terlebih pedagang itu menggunakan zat perwarna yang bisa mengakibatkan sakit perut,’’ kata dia. Hermansyah


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar