Daerah

LAKI Temukan PT RAPP Masih Rambah Hutan Kayu Alam Di Pelelawan

Gagasanriau.com Pelalawan-Lembaga Swadaya Masyarakat Laskar Anti Korupsi (LSM-LAKI) Kabupaten Pelelawan, menyatakan bahwa PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) melakukan aktivitas perambahan hutan kayu alam disekitar TPK 18 sektor Pelalawan. Penebangan hutan ini diduga dari hutan kayu alam yang masih tersisa di sekitar lokasi greenbell TPK 18. "Kayu alam dari lokasi Greenbelt ini dibabat demi mendapatkan kayu alam dan diangkut ke perusahaan bubur kertas di Pangkalan Kerinci"diungkapkan Edward Pangaribuan kepada Gagasanriau.com Jumat (26/12)di Pangkalan Kerinci. Menurut Edwar lagi, tim Laskar Anti Korupsi (LAKI) Kabupaten Pelalawan sudah melakukan investigasi ke lapangan selama satu minggu menyaksikan aktivitas perambahan hutan kayu alam tanpa ada pengawasan dari pihak petugas kehutanan. Ditambahkan Edward Pangaribuan hal ini sudah ditelusurinya dan mengkonfirmasi pihak PT RAPP, namun katanya lagi, seakan-akan tidak ada masalah, pihak perusahaan melalui Direkturnya Mulia Nauli belum ada jawaban yang jelas tentang hal ini. Lebih jauh kata Edwar lagi, ketika hal ini ditanyakan kepada Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelelawan, Hambali bahwa perambahan hutan kayu tersebut sudah legal. "Legalitas penebangannya kayu alam tersebut ada dimiliki pihak PT RAPP dan ijinnya dari pusat dan tidak mungkin PT RAPP melakukan penebangan tanpa memiliki legalitas"ungkap Hambali dituturkan oleh Edward. Dan kata Edwar lagi, tim Laskar Anti Korupsi (LAKI) Kabupaten Pelalawan sudah melayangkan surat kepada Kapolda Riau terkait dengan dugaan pembabatan kayu alam di Lokasi Greenbell di sektor Pelalawan TPK 18 PT RAPP pada hari Selasa (23/12/2014) yang lalu. Dipaparkan oleh Edwar, bahwa sebelumnya pihak PT RAPP sudah berkomitmen, tidak lagi menggunakan kayu dari hutan alam namun kenyataannya pihak perusahaan tetap melakukan aktifitas merambah hutan kayu alam. "Hal ini memang aneh, namun kayu alam masih berdatangan dari berbagai daerah,dari SUMUT ,SUMBAR ,Kalimantan dan juga dari Malaysia"sebut Edwar kesal. "PT RAPP fakta dan prakteknya masih menggunakan kayu alam secara besar-besaran"tutup Edward. Romel Sirait


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar