Daerah

Berlagak Pembalap, Mahasiswa Ini Tewas Ditabrak Bus Antar Kota

Gagasanriau.com Pelelawan-Seorang mahasiswa perguruan tinggi di Pekanbaru mati sia-sia akibat ngebut dengan kecepatan tinggi dan bertabrakan dengan sebuah bus antar provinsi di Jalan Lintas Timur Kabupaten Pelelawan. "Kejadian ini terjadi pada Kamis (12/3/2015) pada pukul 07.40 Wib di Jl. Lintas Timur Km 39+500 Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Sei Kijang, Kabupaten Pelelawan"kata Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga SIK MH melalui Paur Humas Polres IPDA Edi Herianto. Dijelaskan lebih jauh, kejadiannya terjadi antara bus antar provinsi Kurnia Nopol BL 7408 PB yang dikemudikan oleh Edi Syarial, 42 tahun, dgn sepeda motor merek Vixion Nopol BM 4507 UI dikendarai oleh Sofyian 21 tahun, seorang mahasiswa, beralamat Jalan Lintas Timur RT 10/RW 4 Desa Bimbing Kecamtan Siberida Kabupaten Indragiri Hulu. "Korban mengalami luka berat dan meninggal dunia saat menuju RS Safira Pekanbaru"katanya lagi menjelaskan. “Menurut informasi yang di terima petugas, penyebab terjadinya Laka lantas semula pengendara sepeda motor Vixion bergerak dari arah Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci dengan kecepatan tinggi, setibanya di TKP pengendara tersebut hendak mendahului Mobil Truck Kayu KBM (tidak diketahui identitasnya) yang ada di depannya"jelas Edi. Lalu lanjut Edi, pada saat bersamaan datang KBM Bus KURNIA Nopol BM 7408 PB dari arah berlawanan hendak membelok ke kanan jalan karenajarak yg sangat dekat sehingga kedua kendaraan tersebut bertabrakan,yang mengakibatkan pengendara SPM mengalami luka berat dibawa ke Puskesmas Sei. Kijang dan lalu meninggal dalam perjalanan menuju RS SAFIRA Pekanbaru”ungkap edi "Analisa kejadian terjadi kelalaian SPM YAMAHA VIXION Nopol BM 4507 UI mendahului di tanjakan dan tidak memperhatikan kendaraan dari arah berlawanan dan kelalaian pengemudi KBM Bus KURNIA Nopol BL 7408 PB pada saat berbelok kekanan tidak memperhatikan kendaraan yang datang dari arah berlawanan dan tidak memperhatikan ruang gerak yang cukup. Polres mengamankan barang bukti kendaraan bus dan sepeda motor, dan menghitung kerugian yang ditaksir sekitar Rp 4.000.000"tukasnya Edi. Reporter Rommel


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar