Warga 4 Desa Bergerak Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

Bupati Kampar Jefry Noer Tak Perduli, Jalan Untuk Warga Seperti Kubangan Kerbau

sepeda motor milik warga Kampar Kiri Hulu saat melintas di Jalanan seperti kubangan kerbau. sumber photo akun facebook Arika Harmon

GagasanRiau.Com Kampar Kiri - Inisiatif warga dari empat desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu untuk bergerak secara swadaya memperbaiki kondisi jalan yang makin buruk seperti kubangan kerbau, patut diapresiasi. Pasalnya karena sudah lelah menunggu kepedulian Bupati Kampar Jefry Noer dan Gubernur Riau (Gubri) untuk memperhatikan perbaikkan jalan tersebut seperti mimpi yang tak bertepi.

Diktuip dari suarakampar.com, melalui akun facebook milik Arika Harmon bahwa pada hari Kamis (28/01/2016) hingga Jum'at (29/01/2016) kemarin, ratusan masyarakat yang terdiri dari Desa Pangkalan Kapas, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi dan Tanjung Permai terpaksa harus bergotong royong bersama dalam memperbaiki akses jalan yang rusak.

"Gotong royong ini bertujuan untuk memperbaiki jalan khusus untuk kendaraan roda dua agar aktifitas antar desa dan keluar desa tetap bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua sampai nanti ada perbaikan jalan dari pemerintah yang kini kondisinya masih terisolasi akibat banjir dan longsor semenjak tanggal 29 November 2015 lalu," ungkap Arika.

Dan dijelaskan Arika,  gotong royong ini juga bertujuan untuk membantu lancarnya proses belajar mengajar siswa / siswi SMP satu atap di Desa Kebun Tinggi, karena sebagian besar pelajar dan gurunya tidak berdomisili di Desa Kebun Tinggi, melainkan di Tiga Desa tetangga yaitu Lubuk Bigau, Tanjung Permai dan Pangkalan Kapas.

"Gotong royong dilakukan perdesa dan menyebar di puluhan titik jalan yang rusak parah. Gotong royong ini tercipta karena kesadaran seluruh masyarakat Empat Desa Pangkalan Kapas bahwa sudah sepatutnya jalan antar desa dan keluar desa ini untuk diperbaiki karena sudah rusak terlalu parah," terangnya.

Sementara itu, bantuan alat berat dari pemerintah untuk membuka isolasi jalan yang tertimbun dan jembatan yang roboh / hanyut belum datang juga sudah Dua bulan penuh pasca bencana.

"Rasa terima kasih yang tinggi juga terucap dari ungkapan masyarakat Empat Desa Pangkalan Kapas atas bantuan dana konsumsi, paku, papan serta keperluan lain kepada seluruh element di pekan baru yang sebagian besar tidak mau disebutkan namanya yang telah menyumbangkan tenaga, fikiran serta uang demi terciptanya kegiatan gotong royong ini," bebernya.

Karena masyarakat mengakui tanpa bantuan dana konsumsi yang didapat dari simpatisan gotong royong ini akan cukup sulit dilakukan dengan keadaan ekonomi di desa yang saat ini sangat sulit.

"Rasa bangga kepada seluruh mahasiswa / siswi yang berasal dari Empat Desa Pangkalan Kapas karena ikut serta dalam memikirkan kampung halaman juga terucap dari masyarakat Empat Desa Pangkalan Kapas," ucapnya.

Meskipun begitu, saat ini masyarakat Empat Desa Pangkalan Kapas sangat mengharapkan agar pemerintah secepatnya membersihkan badan jalan yang tertimbun longsor dan membangun jembatan yang roboh dan hanyut agar bisa beraktifitas lagi seperti biasa.(sumber suarakampar.com).

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar