Hasil Tes DNA Kerangka Bocah Perempuan Cocok dengan Keluarga Angelika
Gagasanriau.com, PEKANBARU - Penyidik Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Riau menerima hasil tes DNA kerangka bocah perempuan malang berusia 11 tahun bernama Angelika Julianti Pardede dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri.
"Hasilnya positif DNA tersebut memiliki kecocokan dengan keluarga Angelika," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin (30/5).
Ia menjelaskan dengan diterimanya hasil tes DNA tersebut akan menjadikan alat bukti tambahan bagi penyidik untuk melanjutkan proses penyelidikan dugaan pembunuhan yang dialami bocah tak berdosa tersebut. "Nanti kita lakukan gelar perkara guna mengetahui penyebab kematian korban," lanjutnya.
Angelica, bocah perempuan berusia 11 tahun dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 10 Maret 2016 lalu ke Kepolisian Sektor Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Selanjutnya selang beberapa pekan kemudian, atau pada Rabu (23/11) ditemukan sejumlah kerangka yang berada 10 kilometer dari rumah korban. Lokasi ditemukannya kerangka berada di semak belukar tidak jauh dari jalan lintas timur.
Sementara itu, perjalanan penyelidikan kasus dugaan pembunuhan secara sadis itu sempat menyita perhatian Ketua Dewan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto.
Mendengar adanya peristiwa dugaan kekerasan terhadap anak di Riau yang berujung kematian tersebut, Kak Seto langsung mengunjungi keluarga korban dan meminta Polda Riau langsung menangani perkara itu dari Polsek Siak Hulu. Perkara tersebut selanjutnya ditangani Diktrimum Polda Riau.
Sementara itu, sebelum hasil pemeriksaan DNA dikeluarkan, pemeriksaan sementara tim forensik Polda Riau pada akhir Maret 2016 telah memastikan bahwa kerangka tersebut berasal dari jasad Angelika. Hal itu didapat dari pemeriksaan properti dan tulang korban saat ditemukan di TKP.
Namun untuk memastikan hal tersebut, tim mengirimkan sampel DNA dari tulang korban dan sampel darah orang tua Angelica ke Laboratorium DNA Pusat Dokter dan Kesehatan Mabes Polri. Proses pemeriksaan sendiri berlangsung cukup lama dan sempat membuat panik kedua orang tua kandung korban.
Akan tetapi, Guntur memastikan bahwa pihaknya terus mendalami perkara tersebut guna mencari titik terang penyebab korban yang dikenal sebagai sebagai siswa berprestasi di sebuah sekolah dasar di Kampar itu.***
Editor: Ginta Gudia
Sumber: antara
Tulis Komentar