Hukum

Sebar Hoaks Soal Kapolda Metro, Sekretaris DPW PAN Riau Ngaku Ngantuk Dan Minta Maaf

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Tengku Zulmizan F. Assagaff, Sekretaris DPW PAN Provinsi Riau yang sempat menyebarkan sebuah artikel bermuatan Hoaks alias bohong ke sebuah Whatsapp Grup (WAG) milik masyarakat Riau akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Dia mengaku sewaktu menyebarkan artikel Hoaks itu tidak meneliti dan dalam kondisi ngantuk.
 
"Sudah saya cabut, dan saya sudah minta maaf karena ter-share" kata dia kepada Gagasan Kamis sore (23/05/2019).
 
Berdasarkan informasi yang dirangkum, dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada anggota WAG tempat ia menyebarkan informasi bohong tersebut.
 
"Mengenai share yg ini, saya minta maaf yg sebesar2nya krn telah tidak sengaja ter-share ke Cakaplah. Tadi saya buka hp dlm kondisi setengah mengantuk sehingga terpencet dan terkirim. Dgn ini postingan tsb saya cabut. Tentang  kontennya sendiri, _wallahu'lalam bissawab_....tetapi drpd berpolemik, saya minta maaf. Termasuk kpd nama dan jabatan yg disebutkan" tulis dia dalam WAG milik masyarakat Riau itu.
 
Sebelumnya dia menyebarkan konten tulisan tentang Kapolda Metro Jaya. Dimana didalam tulisan itu disebutkan Kapolda Metro yang disiarkan langsung oleh TV One memimpin pembantaian para pendemo.
 
Dituliskan dan artikel itu Kapolda Metro bersama Kapolres dan Komandan Brimob memerintahkan tembak bertubi-tubi (kepada pendemo).
 
Artikel itu disebarkan Zulmizan pada Kamis (23/5) pukul 11.57 Wib. Dan salah satu anggota grup sempat menanggapi artikel itu pada pukul 12.06 Wib.  
 
 
Kemudian ia tanggapi respon anggota grup saat itu juga. "Saya nonton live di 2 Tv sekaligus (Kompas Tv & TV One) sampai subuh" tulis dia pada pukul 12.10 Wib.
 
Sementara itu, secara terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada Gagasan saat dikonfirmasi Kamis sore (23/5/2019) terkait penyebar artikel tersebut berpesan agar lebih bijak dalam menggunakan Medsos, supaya tidak terseret ke ranah hukum. 
 
"Kalau dulu ada istilah, mulutmu adalah harimaumu. Sekarang tidak lagi hanya itu, jarimu adalah harimaumu" tulis Sunarto. 
 
"Pandai dan bijak mempergunakan medsos. Karena implikasinya adalah pertanggungjawaban secara hukum" pesannya.
 
Reporter Bintang RDTA
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar