Pendidikan

Mahasiswa Kukerta UNRI Desa Koto Perambahan Gelar Sosialisasi Mental Health

Mahasiswa Kukerta UNRI foto bersama usai menggelar sosialisasi

GAGASANRIAU.COM, KAMPAR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung Universitas Riau (UNRI) Desa Koto Perambahan 2022 menggelar sosialisasi Mental Health dengan tema 'Mengenal Masalah Kesehatan Jiwa'.

Sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Desa koto Perambahan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kukerta UNRI Ns Fathra Annis Nauli, M. Kep., Sp. Kep. J Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Riau sekaligus pemateri.

Sosialisasi itu juga dihadiri Masyarakat Desa Koto Perambahan, Perangkat Desa Koto Perambahan, Mahasiswa Kukerta Pahlawan dan Mahasiswa Kukerta UNRI pada Sabtu (14/8/2022) di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.

Ns Fathra Annis Nauli, M. Kep., Sp. Kep. J memaparkan topik sosialisasi mental health atau kesehatan jiwa ini merupakan topik yang penting untuk memberikan edukasi kepada semua kalangan masyarakat terutama yang sedang mengalami masalah ekonomi.

"Sosialisasi ini sangat penting tentang gangguan jiwa ini kepada kalangan masyarakat dan pelajar ketika terkena tekanan ekonomi dan sosial," kata Ns Fathra Annis Nauli, M. Kep., Sp. Kep. J.

Penyebab gangguan jiwa salah satunya ialah stress yang berkepanjangan, paparnya. Apa itu Gangguan jiwa?, gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan psikologis akibat stress atau penyakit tertentu dengan perubahan perilaku.

"Akibat stress atau penyakit  yang tidak sesuai dengan konsep/nilai norma di masyarakat. Semua orang beresiko mengalami gangguan jiwa," sambungnya.

Lebih lanjut Ns Fathra Annis Nauli, M. Kep., Sp. Kep. J menjelaskan, beberapa penyebab gangguan jiwa seperti stress berkepanjangan, keturunan, gangguan pada otak, penyalahgunaan narkotika dan psikososial. Adapun tanda gejala umum gangguan jiwa yaitu berbicara dan berpikir kacau, sedih berkepanjangan dalam waktu lama.

"Perubahan perilaku, sering murung, serta berkurangnya kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari (kebersihan, makan, minum, aktivitas) berkurang bahkan tidak sama sekali," terangnya.

Orang dengan Gangguan jiwa juga dapat dikatakan Sembuh/Pulih apabila individu mampu melakukan aktivitas seperti sebelum sakit,  tidak menunjukan perilaku gangguan jiwa (dapat dikontrol dengan obat), serta  mampu mengenal kapan masalah kejiwaannya kambuh dan pemicunya.

"Untuk menghadiri gangguan jiwa akibat tekanan mental ini, individu harus tetap fokus dan selalu beraktivitas agar membangkitkan gairah hidup serta berolahraga agar otak selalu berpikir positif," sambung Ns Fathra Annis Nauli, M. Kep., Sp. Kep. J.

Untuk diketahui, sosialisasi tersebut disambut baik dari masyarakat Desa Koto Perambahan karena dengan adanya sosialisasi kesehatan jiwa dapat memberi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang gangguan jiwa dan cara menanganinya. 

"Melalui sosialisasi ini diharapkan para masyarakat juga dapat mengendalikan diri agar terhindar dari gangguan jiwa," sebut Kades.

Kegiatan sosialisasi ini di akhiri dengan pengisian kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan jiwa. Adapun para pesertanya terdiri dari masyarakat koto perambahan dan mahasiswa Kukerta pahlawan, yang merupakan tempat mahasiswa Kukerta UNRI melaksanakan pengabdian selama 40 hari.

Penulis : Leli Suryana Rambe


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar