GAGASANRIAU.COM, EKANBARU - Jon Kosneor SH MH, Kuasa Hukum pihak keluarga Fitria Yulisnawati, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditemukan tewas di basement atau lantai dasar parkiran DPRD Riau tidak terima hasil autopsi polisi.
"Keluarga berkeinginan untuk tetap diungkap kasus meninggalnya (Fitria Yulisnawati.red), karena Keluarga tetap menduga (kasus) pembunuhan, bukan gantung diri," kata Jon, Senin, 19, September, 2022, di Pekanbaru melalui pesan daring.
Karena kata Jon lagi kasus terbunuhnya Almarhumah Fitria warga Komplek Ligako Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru itu di lantai dasar kantor DPRD Riau dinilai tidak masuk akal.
"Tidak masuk akal jika almarhumah bisa bunuh diri dalam mobilnya " kata dia lagi menegaskan.
Dan keinginan pihak keluarga, kata Jon lagi, aparat kepolisian harus mengungkap hingga tuntas kasus tersebut.
Sebelumnya pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru menyampaikan hasil penyelidikan kasus mayat Fitria Yulisnawati yang tergantung di pegangan pintu mobil pribadi miliknya di lantai dasar DPRD Riau adalah murni kejadian bunuh dri.
Fitria Yulisunarti berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Riau ini ditemukan tewas di basement DPRD Riau, pada Sabtu (10/9).
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan dalam konfrensi pers dengan wartawan di Mapolresta Pekanbaru Sabtu, 16, Septmber, 2022 menjelaskan untuk mengungkap kasus ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan sebanyak 28 saksi dan bukti-bukti yang diperoleh berupa rekaman CCTV, dan percakapan Fitri dengan keluarga dan rekan korban.
Setelah melakukan gelar perkara kata dia berdasarkan alat bukti saksi, ahli, surat, petunjuk dan keterangan pelapor keluarga korban. Akhirnya penyidik dapat menyimpulkan bahwa Fitria tewas karena bunuh diri.
“Fakta pemeriksaan luar dan bedah mayat tidak bertentangan dengan kasus gantung diri,” kata, Kompol Andrie Setiawan Jumat (16/9).
Penemuan mayat Fitri sebelumnya menghebohkan kompleks gedung DPRD Riau.
Mayat wanita PNS itu ditemukan oleh sekuriti Kantor DPRD Riau pada Sabtu (10/9) sekitar pukul 11.00 WIB, di dalam Daihatsu Terios.
Saat ditemukan, Fitri mengenakan baju warna merah, jilbab kuning, dan rok berkelir hitam.
Ketika ditemukan, posisi korban duduk di kursi tengah sebelah kanan mobil dan leher terikat tali. Kemudian dari hidung juga mengeluarkan darah.
Penyebab kematian Fitri adalah adanya kekerasan tumpul di leher yang menekan jalan napas yang ditandai adanya asfiksia (mati lemas red). Fitri diperkirakan sudah meninggal selama 12-72 jam sebelum ditemukan di basement DPRD Riau.
Tulis Komentar