Riau

Ekonomi Sulit, Gubernur Riau Malah Beli Mobil Mewah

Mobil listrik yang dibeli Pemprov Riau menggunakan uang rakyat.

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak bijak gunakan anggaran di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.

Hal tersebut disampaikan Zulhasyim, Aktivis Jaringan Kedaulatan Rakyat (Jangkar). Pemprov Riau membelanjakan uang rakyat untuk kebutuhan yang tidak menyentuh.

^Masih banyak jalan-jalan rusak, sekolah masih terbatas ditiap tingkatan baik SD, SMP hingga SMA/SMK, itu yang seharusnya didahulukan buat rakyat," kata Zulhasyim, Senin malam (3/4/2023) di Pekanbaru.

Mobil mewah yang dibeli menggunakan anggaran rakyat itu dinilai kebutuhan yang tidak menyentuh dan mendasar dibutuhkan masyarakat saat ini. Pemerintah berfoya-foya beli mobil mewah yang saat ini belum mendesak untuk dibeli.

Syamsuar selaku Gubernur Riau, kata Hasyim, jangan pula membuat alasan atas intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli mobil mewah tersebut.

Syamsuar lanjut dia, hendaknya berpikir bahwa ada kebutuhan mendesak buat rakyat di Riau daripada membeli mobil yang tidak murah harganya.

"Pemprov sibuk berkelit, bawa-bawa nama Presiden segala. Sepertinya pembodohan sedang terjadi saat ini untuk permisif pada pembelian barang mewah tersebut," kritik Hasyim.

Dikatakan Hasyim bahwa Pemprov Riau tidak bijak membelanjakan duit rakyat.

Terkait pembelian mobil mewah ini, (Pemprov) Riau melalui Biro Umum pada tahun anggaran 2023 melakukan pengadaan mobil listrik sebanyak 8 unit.

Erisman Yahya, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik Riau melalui keterangan pers yang diterima bukamata.co Senin (3/4/2023) mengatakan bahwa pengadaan mobil listrik ini mengacu kepada Instruksi Presiden (Inpres) RI No. 07 Tahun 2022.

Inpres itu kata dia tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Jadi ini instruksi Presiden yang mesti kita laksanakan. Ini juga pengadaannya secara bertahap sesuai kemampuan keuangan," kata Erisman Yahya pada Senin (03/04/2023) di Pekanbaru.

Seperti diketahui, motor atau mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan (go green). Sebab itu, pemerintah harus menjadi contoh penggunaan kendaraan listrik ini.

"Dengan sudah dimulai oleh pemerintah, ke depan kita berharap masyarakat juga bisa mencontoh, mulai menggunakan mobil atau motor listrik ini," harap Erisman.

Delapan unit mobil listrik, sebagaimana dikatakan Karo Umum Setda Provinsi Riau Herman, diserahkan penggunaannya kepada unsur Forkopimda, yakni, Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Sekda, Kajati, Kapolda, Danlanud dan satu unit lagi ditempatkan di Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar