GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Seorang pria 23 tahun warga Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau meminta keadilan setelah menjadi korban investasi diduga bodong.
Pria yang tidak mau disebutkan namanya itu mengadukan kerugian yang telah dialaminya setelah tergiur iming-iming investasi dengan keuntungan 10 % dari tim rekrutmen nasabah, sebut saja agen.
"Pertama saya mendapatkan tawaran investasi dengan iming-iming keuntungan 10%," kata korban, panggil saja MY.
Berawal dari iming-iming tersebut, MY menginvestasikan uangnya sebesar Rp25.000.000 pertanggal 17 September 2023 distor secara kes pada agen berinisial NAL seorang wanita yang merupakan warga Tembilahan.
Investasi pertama MY mengaku belum meneken surat perjanjian investasi. Pada bulan 10 Oktober 2023, MY kembali menambah modal investasi dengan mentransfer ke NAL dengan jumlah yang sama.
"Investasi pertama NAL mengatakan surat perjanjian menyusul, selanjutnya Investasi kedua baru mendapatkan surat perjanjian berlogokan segi tiga dengan kop surat bertuliskan Admirable Five," ungkap MY.
Dari investasi itu, MY mendapatkan fee pertama sebanyak 2.500.000. Namun dengan terus menerus diiming-imingi keuntungan berlipat, pada 11 November MY kembali menyetorkan 30 juta ke NAL.
"Setelah menambah investasi 30 juta, pada 17 November 2023 saya mendapatkan chat bahwa usaha investasi yang bergerak di bidang konfeksi dan usaha bengkel di Kota Pekanbaru ini kolep," ungkapnya.
Berawal dari chattingan NAL itu, MY sadar bahwa uang yang telah diinvestasikan itu diduga kuat digelapkan oleh pemilik investasi berinisial RM sebagai penanggung jawab di surat Perjanjian Kerjasama AdmirableFive yang berada di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.
MY mengaku, setelah mendapatkan data dari NAL sebagai pihak pertama AdmirableFive, investor yang telah direkrutnya berjumlah 140 orang. Korban ada warga Inhil dan Kota Pekanbaru dengan kerugian kurang lebih 6,2 miliar.
"Data dari NA, jumlah investor 140 orang, dengan total 6,2 miliar," ungkapnya.
Sedangkan kerugian yang menimpa MY sebesar Rp80.000.000. MY mengaku uang tersebut merupakan tabungan untuk menaikkan haji kedua orang tuanya. Namun niatnya tersebut terhambat setelah menjadi korban.
"Uang itu tabungan saya bg untuk naikkan haji orang tua," jelasnya dengan raut wajah sedih.
Bukan hanya dirinya yang tertimpa musibah kerugian, korban lainnya juga gagal menikah, dan kehilangan tabungan untuk berobat orang tua kandung.
"Bahkan beberapa korban tidak jadi menikah dan kehilangan uang untuk berobat orang tua," sambungnya.
Kasus investasi diduga bodong itu telah dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Indragiri Hilir oleh beberapa korban. MY berharap kasus tersebut segera diungkap oleh pihak kepolisian.
"Saya berharap uang saya kembali, dan diberikan saksi hukum para pelaku agar ada efek jera." Tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media belum mengkonfirmasi RM sebagai pihak penanggung jawab AdmirableFives untuk dimintai keterangan, karena awak media belum mendapatkan nomor handphone bersangkutan.