GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Berbagai program yang sudah berjalan sewaktu Muflihun menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Pekanbaru selama dua tahun yang langsung dirasakan oleh masyarakat berdampak langsung pada psikologis warga.
Warga cemas, jika Muflihun, Calon Wali Kota (Cawako) Pekanbaru nomor urut 01, yang berpasangan dengan Ade Hartati Rahmat tak menjabat, program-program kerakyatan yang digagas akan dihapus.
Dan salah satunya adalah program berobat gratis cukup hanya dengan menggunakan KTP Pekanbaru.
Dampaknya langsung dirasakan oleg masyarakat sebagaimana pengakuan warga datang dari seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang ada di Kecamatan Lima Puluh.
Saat kampanye Muflihun, dia bercerita bagaimana program Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah, menjadi pelampung bagi nyawa anaknya saat dirujuk ke Rumah Sakit beberapa bulan yang lalu.
"Saya dan keluarga bisa berobat tanpa khawatir soal biaya. Cukup tunjukkan KTP, kami sudah tenang. Ini benar-benar menyelamatkan nyawa anak bungsu saya," ucapnya berkaca-kaca saat peristiwa anaknya masuk ke Rumah Sakit, Kamis (17/10/2024).
Baginya, program yang dibuat oleh Muflihun ini bukan sekadar kemudahan, melainkan penyelamat hidup yang nyata.
Di balik kebahagiaan itu, kekhawatiran mulai merambat di hati ibu-ibu itu.
Sejak berakhirnya jabatan Muflihun sebagai Pj Wali Kota pada Mei 2024, bayang-bayang ketidakpastian menyelimuti kota ini.
Pj Wali Kota yang baru, Risnandar Mahiwa, telah memberikan sinyal buruk, program beasiswa bagi siswa berprestasi bagi nasyarakat kurang mampu salah satu program unggulan Muflihun telah dihapus dan tidak dianggarkan dalam APBD 2025 mendatang.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar apakah program-program penting lainnya, termasuk berobat gratis, akan bernasib serupa jika Muflihun tidak terpilih kembali?
"Kami khawatir, jika Muflihun tidak menjabat lagi, program kesehatan gratis ini juga akan dihapus. Jika satu program saja sudah dihilangkan, apalagi yang lainnya," ujar Supratman, Ketua RW di Kecamatan Lima Puluh.
Kekhawatirannya mencerminkan perasaan banyak warga yang merasakan manfaat langsung dari program-program ini.
Muflihun, sosok yang dikenal tangguh dan penuh komitmen, tidak menyerah pada tantangan ini.
Dalam setiap kampanye dialogisnya, ia menegaskan bahwa program-program seperti berobat gratis bukanlah sekadar fasilitas, tapi adalah hak dasar setiap warga yang harus terus diperjuangkan.
Bersama wakilnya Ade Hartati, ia berjanji untuk mempertahankan dan melanjutkan apa yang sudah dimulai sebuah perjuangan untuk kesejahteraan yang tak boleh terhenti.
"Ketika bapak dan ibu memberikan suara untuk kami, anda tidak hanya memilih pemimpin. Anda sedang menyelamatkan ratusan nyawa dan memastikan masa depan anak-anak Pekanbaru. Kita harus melanjutkan program yang sudah terbukti berhasil ini," tegas Muflihun di hadapan ratusan warga Kecamatan Lima Puluh, disambut tepuk tangan yang menggema.
Pemilihan ini, bagi masyarakat, tidak lagi hanya soal memilih siapa yang duduk di kursi kekuasaan. Ini soal menjaga kelangsungan hidup dan keselamatan yang telah terbukti menyelamatkan mereka dari ancaman kematian dan ketidakmampuan.
Program-program kesehatan dan pendidikan yang dipertaruhkan dalam pemilu ini adalah denyut nadi yang memastikan Pekanbaru tetap berdiri teguh di tengah tantangan.
Di tengah situasi politik yang penuh gejolak, harapan warga Pekanbaru kini bertumpu pada satu hal keberlanjutan.
Muflihun dan Ade Hartati adalah figur yang mereka yakini mampu menjamin bahwa layanan kesehatan gratis, pendidikan yang terjangkau, dan program-program vital lainnya tetap berjalan.
Pilihan mereka bukan lagi sekadar hak politik, melainkan tindakan nyata untuk melindungi masa depan mereka dan anak-anak mereka.
Bagi warga Pekanbaru, suara dalam pemilu ini bukan sekadar kertas di kotak suara. Ini adalah suara untuk kehidupan yang lebih baik.
Tulis Komentar