GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU -Menjelang pelaksanaan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam rangka memilih Ketua Umum baru, sejumlah kader mulai menyuarakan dukungan terhadap tokoh-tokoh yang dianggap potensial.
Diantara nama-nama yang muncul, ada nama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menjadi salah satu figur eksternal yang mendapat perhatian.
Terhadap sosok Andi Amran, di Provinsi Riau sejumlah kader menyatakan dukungannya secara terbuka. Salah satunya adalah kader senior PPP Riau, Husaimi Hamidi, yang mendorong agar Amran maju sebagai calon Ketua Umum PPP.
"Kami mendengar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kalaulah beliau mau menjadi Ketua Umum PPP, saya yakin seyakin-yakinnya PPP bisa berjaya kembali," kata Husaimi kepada wartawan, Selasa 3 Juni 2025.
Husaimi menilai Amran memiliki ketokohan di tingkat nasional dan rekam jejak sebagai menteri yang peduli terhadap kepentingan masyarakat. Ia meyakini sosok seperti Amran dapat membawa PPP keluar dari kondisi sulit dan kembali bersaing di tingkat nasional.
Andi Amran juga disebut-sebut masih terikat hubungan kekeluargaan dengan pengusaha Nasional Andi Syamsuddin Arsyad atau yang akrab dikenal sebagai Haji Isam. Banyak yang menganalisa, bila Andi Amran bisa ditampuk memimpin PPP maka besar kemungkinan Haji Isam turut mensupport membesarkan PPP.
“Kita perlu membuka diri. Di muktamar nanti, ada ruang untuk merubah anggaran dasar dan tata tertib demi masa depan PPP yang lebih baik. Jangan hanya melihat kepentingan sesaat. Lihat kondisi PPP sekarang,” ujarnya.
Ia juga mengajak pengurus DPC dan DPW PPP se-Indonesia untuk memberikan suara kepada calon yang dianggap layak, bukan karena pertimbangan finansial.
“Saya berharap DPC kompak. Kalau DPW memaksakan, kita masih punya kekuatan. Karena jumlah suara DPC itu banyak. Saran saya, DPC harus komunikasi ke seluruh DPC se-Indonesia untuk menentukan pilihan yang tepat,” tegas Husaimi, yang juga merupakan mantan anggota DPRD Riau dua periode.
Husaimi menyayangkan kondisi PPP saat ini yang tidak berhasil menembus parlemen nasional pada Pemilu 2024. Ia menilai PPP membutuhkan sosok Ketua Umum yang dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki tanggung jawab besar dalam membesarkan partai.
“Kalau kita masih paksakan orang yang sama, saya kira sangat berat PPP bisa kembali ke Senayan. Ini butuh pemimpin baru yang punya visi dan kemampuan membesarkan partai. Kalau tidak, nasib PPP bisa semakin terpuruk,” katanya.
Ia juga mengkritik Plt Ketua Umum saat ini yang menurutnya tidak menunjukkan tanggung jawab setelah partai gagal masuk parlemen.
“Ketika gagal masuk Senayan, yang disalahkan calegnya. Padahal yang harusnya mengakui kesalahan adalah pimpinan partai. Jangan orang yang sama yang gagal, dipaksakan kembali menjadi Ketua Umum. Ibarat pepatah Melayu, orang buta kehilangan tongkat satu kali, tidak boleh dua kali,” pungkasnya.(*)