Inilah Jalur Kelompok Seleksi PPDB SMK Negeri di Riau

Inilah Jalur Kelompok Seleksi PPDB SMK Negeri di Riau
(dok net)

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Provinsi Riau resmi mengumumkan pembagian kelompok seleksi untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMK Negeri tahun ajaran 2025/2026.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, menjelaskan bahwa seleksi dibagi menjadi beberapa kelompok besar guna mengakomodasi berbagai latar belakang calon peserta didik.

"Kami berupaya agar proses seleksi ini tidak hanya menilai dari satu aspek, tapi juga memperhatikan potensi dan kondisi sosial siswa secara menyeluruh," ujar Erisman, Rabu (11/6/2025).

Kelompok seleksi terbesar adalah Kelompok Reguler dengan total kuota mencapai 70 persen. Jalur ini mencakup beberapa sub-kategori, antara lain, Reguler Nilai Rapor, 45 persen. Mengutamakan rata-rata nilai rapor semester I-V, usia, dan waktu pendaftaran.

Reguler Akademik & Non-Akademik, 10 persen. Menilai gabungan antara nilai rapor dan bobot sertifikat/piagam lomba.

Reguler Kepemimpinan, 5 persen. Diperuntukkan bagi siswa yang menunjukkan prestasi kepemimpinan dengan bukti piagam dan nilai rapor.

Reguler Tahfiz Qur'an, 5 persen. Dikhususkan bagi siswa penghafal Al-Qur’an, dilihat dari jumlah hafalan juz dan nilai rapor.

Reguler Internasional, 5 persen. Untuk siswa berprestasi di tingkat internasional. Jika kuota penuh, seleksi jalur ini ditutup.

"Melalui jalur reguler ini, kami ingin memberi kesempatan kepada siswa yang berprestasi di berbagai bidang, baik akademik, tahfiz, maupun kepemimpinan," tambah Erisman.

Selain jalur reguler, ada tiga jalur lainnya dengan total kuota 30 persen. Yakni Kelompok Domisili, 10 persen. Untuk siswa yang tinggal dekat dengan sekolah. Penentuan didasarkan pada jarak domisili, usia, dan waktu pendaftaran.

Kemudian Kelompok Mutasi, 5 persen. Diperuntukkan bagi anak-anak dari orang tua yang pindah tugas atau siswa pindahan dari luar daerah.

Kelompok Afirmasi, 15 persen. Dikhususkan bagi siswa dari keluarga tidak mampu, penerima program bantuan pemerintah, atau penyandang disabilitas.

Erisman menekankan bahwa jalur afirmasi menjadi bagian penting dalam menjaga kesetaraan akses pendidikan.

“Anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap memiliki peluang yang besar untuk melanjutkan pendidikan di SMK negeri. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam dunia pendidikan,” jelasnya.

Dinas Pendidikan Provinsi Riau berharap informasi ini bisa segera disosialisasikan ke masyarakat luas. Dengan berbagai jalur seleksi yang disediakan, pemerintah ingin memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang adil untuk melanjutkan pendidikan.

"Semua anak punya hak yang sama untuk sekolah. Kami membuka ruang seleksi seluas-luasnya untuk semua latar belakang siswa," kata Erisman Yahya.(*)

#Pendidikan dan Budaya

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index