Galeri Foto

Daun Kelor dan Upaya Peningkatan UMKM Pelalawan

GAGASANRIAU.COM, PELALAWAN - Bupati Pelalawan H. Zukri SE membuka pendampingan dan pengolahan peningkatan produksi hasil olahan daun kelor bagi pelaku UMKM Kabupaten Pelalawan, Senin (23/10/2023) di Gedung PLUT UMKM Pangkalan Kerinci.

Kegiatan itu di-inisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasar dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (Disperindagsar & UMKM) Kabupaten Pelalawan.

Kepala Dinas Disperindagsar & UMKM Kabupaten Pelalawan H. Hanafie S.Sos mengatakan program ini berkat Kerja sama Pemerintah Daerah Pelalawan dengan Universitas Negeri Yogyakarta tentang cara bagaimana meningkatkan jualitas produk di UMKM Kabupaten Pelalawan.

"Sesuai Instruksi Bupati Pelalawan bagaimana meningkatkan hasil olahan daun kelor serta hasil pangan lainnya bagi para pelaku pengusaha agar lebih menarik serta lebih bagus Kualitasnya untuk di pasarkan di tingkat nasional," ucap Kadis Perindagsar dan UMKM Pelalawan ini.

Pria yang biasa disapa kanda Hanafi ini, menjelaskan adapun tim dosen pemateri atau disebut dengan pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yaitu Dr. Fitri Rahmawati M.P, Isti Yunita S.Sc, M.Sc, P.hd dan Surono M.Pd yang mumpuni dan bergerak di bidangnya.

"Dalam pengabdian masyarakat ini UNY menurunkan tim dosen yang bergerak di bidang peningkatan kapasitas UMKM tersebut," terang Hanafi.

Sementara itu, Bupati Pelalawan H. Zukri SE  yang menyempatkan hadir dan tampak antusias serta menyambut gembira dengan datangnya ahli di bidang peningkatan kapasitas hasil pengolahan UMKM tersebut. Mengingat, selama ini Bupati H. Zukri selalu mengkampanyekan daun kelor sebagai tanaman sejuta manfaat untuk kesehatan masyarakat Pelalawan.

"terima kasih atas kedatangan tim ahli dari UNY, Semoga para pelaku UMKM dapat menerima hasil bimbingan dan materi yang diberikan oleh narasumber," harap Bupati H. Zukri SE.

Lanjut Bupati H. Zukri SE bahwa Kabupaten Pelalawan sangat mendukung peningkatan hasil UMKM di Kabupaten Pelalawan serta bagaimana pengolahan sampai dengan penjualan.

"Semoga dengan ini bapak/ibu para pelaku UMKM dapat lebih baik lagi dalam melakukan pengolahan hasil olahan sampai ke penjualan hasil olahan, " tegasnya.

Diakhir sambutan, Bupati Pelalawan berpesan kepada para pelaku UMKM agar dapat memperhatikan serta membantu fakir miskin dalam kehidupannya sehari-hari.

"Pesan saya, sambil berjualan, perhatikan si fakir dan si miskin, program Pemerintah saat ini sangat bersentuhan dengan masyarakat miskin, bantu kami kalau masih ada si fakir miskin yang belum dapat berobat serta tidak dapat bersekolah, "pungkas Bupati istiqomah membantu anak yatim piatu dan fakir miskin ini.

Bupati Pelalawan, H Zukri menegaskan sumber daya alam yang ada seharusnya bisa mempercepat penurunan angka stunting. Apalagi di Kabupaten Pelalawan kekayaan alam memiliki potensi alam yang melimpah.

Menurutnya, daun kelor memiliki segudang manfaat dan bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan anak balita. Pemberian pemenuhan gizi balita dan memastikan ibu hamil supaya memperoleh makanan tambahan. Tanaman yang disebut tanaman ajaib ini, manfaat untuk kesehatan sudah terkenal.

Menurut Bupati Zukri, pemanfaatan daun kelor bisa dimaksimalkan untuk dikonsumsi ibu hamil, balita dan balita rentan stunting, maka penanganan penurunan stunting di setiap wilayah Kabupaten Pelalawan bisa maksimal.

"Setiap Puskesmas harus menanam pohon kelor agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi asupan nutrisi. Jadi mestinya ini bisa dimaksimalkan, saya yakin stunting bisa ditekan dengan segudang manfaat daun kelor ini," tandasnya.

Daun kelor bisa dikonsumsi langsung dalam bentuk segar, disajikan dalam bentuk sayuran. Selain itu kelor juga dapat diolah menjadi tepung yang dapat digunakan sebagai campuran produk pangan, seperti pada olahan pudding, cake, nugget, biskuit, minuman, cracker, serta olahan lainnya.

Sebagai data tambahan manfaat daun kelor untuk kesehatan dipengaruhi oleh nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain antioksidan, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral, antara lain Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium.

Tidak hanya itu, satu mangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) mengandung protein nabati, sebanyak 2 gram. Dalam upaya mewujudkan penganekaragaman pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mendukung UMKM Pangan yang mengembangkan potensi pangan lokal seperti kelor.

Sumber pangan lokal dari Pelalawan sangatlah melimpah, salah satunya kelor yang memiliki banyak manfaat. Bukan hanya manfaatnya bagi kesehatan, dalam membudayakan konsumsi kelor menjadi makanan olahan, menjadikan hal tersebut mampu meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat daerah sebagai produsen kelor.

"Pengolahan potensi kelor menjadi bahan makanan mampu meningkatkan nilai dan daya jual produk olahan daun kelor itu sendiri yang selama ini masih belum diketahui masyarakat akan sejuta manfaatnya," ungkap Zukri.

Penganekaragaman pangan juga dimaksudkan untuk  meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang mana untuk dapat hidup aktif, sehat dan produktif  manusia membutuhkan konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

"Untuk dapat hidup sehat dan produktif, manusia memerlukan sekitar 40 jenis zat gizi yang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang, serta aman," tambahnya.

Zukri pun mengungkapkan bahwa kampanye penganekaragaman pangan lokal melalui UMKM Pangan haruslah terus dimasifkan, karena pengembangan pangan lokal dapat membantu Indonesia meningkatkan perekonomian dan mencapai ketahanan pangan nasional.

Upaya penganekaragaman membutuhkan kolaborasi  dari semua pihak untuk menyentuh kesadaran dan merubah mindset semua lapisan masyarakat.

Pemkab Beri Pendampingan
Pemerintah Kabupaten Pelalawan melaksanakan pendampingan dan pelatihan pembuatan produk makanan olahan dari daun Kelor di gedung UPTD PLUT-KUMKM Pelalawan, Komplek perkantoran Bhakti Praja Pangkalan Kerinci, Senin, (23/10/2023).

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam pengolahan dan peningkatan produk hasil olahan daun kelor. Namun, yang membuatnya lebih luar biasa adalah kerja sama erat antara Kabupaten Pelalawan dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Pemkab Pelalawan mendatangkan para narasumber handal untuk berbagi ilmu terkait pengelolaan daun kelor, diantaranya Dr. Fitri Rahmawati, M.P., Isti Yunita, S.Si., M.Sc., ph.D., dan Surono, M.Pd, adalah para ahli yang siap untuk berbagi pengetahuan mereka.

Mereka hadir untuk memberikan wawasan mendalam tentang daun kelor dan potensinya dalam pengolahan makanan. Peserta yang hadir tak kalah menarik, mereka adalah para pelaku UMKM yang bergerak dalam bidang kuliner.

Mereka datang dengan semangat yang membara, siap untuk belajar dan menciptakan produk olahan baru dari daun kelor. Sabun, kue, nugget kelor, dan masih banyak lagi, semua produk ini adalah contoh nyata dari kreativitas yang melimpah dalam sesi pelatihan hari ini.

Selain peserta, acara ini juga dihadiri oleh para pemimpin dan tenaga kerja dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan. Kepala Dinas, Kepala Bidang UKM, Kepala UPTD PLUT-KUMKM, dan seluruh stafnya berkumpul bersama-sama.

Mereka adalah tuan rumah yang hangat, siap membantu dan memastikan bahwa acara ini berjalan lancar. Namun, yang benar-benar menjadi sorotan adalah saat sambutan dari Bapak Bupati Kabupaten Pelalawan.

Beliau dengan penuh semangat berbicara tentang manfaat kesehatan yang terkandung dalam daun kelor. Beliau mendorong semua orang untuk mengonsumsi minuman olahan dari daun kelor secara rutin. Ini adalah contoh nyata bagaimana inisiatif lokal bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat secara positif.

Hari ini adalah contoh nyata kolaborasi yang berhasil antara sektor publik dan pendidikan. Semua pihak terlibat dengan semangat dan keinginan untuk meningkatkan kualitas produk lokal. Pelatihan ini bukan hanya tentang menghasilkan makanan yang lebih baik, tetapi juga tentang membuka peluang baru bagi UMKM lokal.

Semoga kegiatan ini menjadi tonggak berharga dalam mengembangkan dan mendukung pengolahan produk daun kelor di Kabupaten Pelalawan, dan semoga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. (Adv)