Daerah

Bank Riau Kepri Gagal Tumbuh Kembangkan UMKM

Gagasanriau.com Pekanbaru-Ternyata semboyan Tumbuh Kembangkan Usaha yang didengung-dengungkan oleh Bank Riau Kepri tidak seiring dengan prakteknya. Pasalnya terungkap bahwa dari Rp.12 triliun kredit yang disalurkan 80 persenya adalah untuk kredit konsumtif, dan untuk usaha kecil hanya 17 persennya saja.

"Rp12 triliun lebih kredit yang disalurkan oleh BRK adalah 80 persennya kredit konsumsi dan hanya 17 persen yang dialokasikan untuk UMKM,"kata Ketua IWAPI yang juga wakil Ketua Umum Bidang UMKM Irma Rahman, dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat (7/11/2014) dikutip dari antara.

Menurut dia, rendahnya penyaluran kredit usaha bagi UMKM itu maka telah mengakibatkan banyak pengusaha Riau banyak berpaling ke Bank Pembangunan Daerah lain seperti Bank Jabar, Bank Nagari, Bank DKI dan serta Bank Nasional lainnya dari pada Bank pembangunan Daerah Riau (BRK).

Ia mengatakan, fakta ini muncul disebabkan sulitnya mendapatkan fasilitas kredit dan suku bunga terjangkau di BRK, disamping penerapan agunan dalam reses kredit di BRK.

Senada dengan Irma. menurut ekonom Riau, Viator Butar-Butar mengatakan, sejatinya BRK didirikan sebagai bank pembangunan daerah untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Riau, lewat fungsi intermediasi perbankan.

"Karena itu keberpihakan dan pengutamaan serta pembinaan usahawan lokal Riau adalah juga bagian tanggungjawab Bank Riau Kepri,"katanya.

Merujuk data per September 2014 lebih dari 75 persen DPK bersumber dari giro dan deposito pemerintah daerah. Artinya uang rakyat Riaulah yang dipercayakan pengelolaannya kepada pengurus BRK.

Jadi, wajar saja, jika usahawan lokal mengharapkan perhatian BRK terhadap pembiayaan kegiatan produktif dan pembinaan UMKN lokal.

Diaz Bagus Amandha


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar