Kenaikan Harga BBM Picu Omzet Pedagang Berkurang
Gagasanriau.com Bagan Sinembah-Akibat dicabutnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla berimbas kepada segala sektor yang ada, khususnya di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) hal ini dirasakan oleh para pedagang kecil sebagai pelaku kecil.
Berdasarkan pantauan Gagasanriau.com dilapangan, sejumlah pedagang sayur yang berjualan di Pasar pajak lama Bagan Batu, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, mengeluh karena omzet penjualannya berkurang. Hal itu terjadi ketika harga BBM bersubsidi dinaikkan oleh pemerintah.
"Sejak kenaikan harga BBM pendapatan kamu berkurang, bahkan ada sebagian pedagang merugi," ujar Br Silalahi, salah seorang pedagang sayur kepada wartawan, Rabu (3/12) di Bagan Batu.
Menurutnya, sejak kenaikan harga BBM pembeli memang sepi, mungkin masyarakat mulai mengurangi belanja karena menghemat keuangan. Apalagi harga sejumlah barang mengalami kenaikan seiring naiknya ongkos transport.
Br Silalahi mengakui, sebelum di naikkannya harga BBM, pendapatannya rata-rata mencapai jutaan rupiah. Namun setelah kenaikan BBM, omzetnya hanya berkisar diangka ratusan ribu.
Ditempat berbeda, pengamat ekonomi masyarakat Bagan Sinembah, H Robin Sinaga mengatakan, tingginya inflasi disebabkan kenaikan harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, disusul bahan makanan dan perumahan, listrik, air, gas serta bahan bakar lainnya.
"Beberapa komoditas yang sangat andil dalam terjadinya inflasi menaik menjadi 1,98%, antara lain bensin, cabai rawit, cabai merah dan ikan serta daging sapi, dan ayam. Sedangkan komoditas lain yang mengalami penurunan harga terjadi pada telur dan emas perhiasan," aktanya.
Selain dari pada itu sebut Robin lagi, kenaikan harga BBM juga berpengaruh pada naiknya ongkos ojek, seperti becak motor. Dan kini, para pengemudi becak dan pelaku jenis angkutan lainnya mulai menaikkan tarif jasa.
Hermansyah
Tulis Komentar