Daerah

Harga Tak Kunjung Stabil, Petani Karet Mengeluh.

Gagasanriau.com Kuansing–Sudah hampir setahun harga karet tak kunjung stabil, meski beberapa minggu yang lalu pernah naik namun tidak pernah mencapai ke harga Rp. 10.000 rupiah perkilogramnya. Dengan situasi seperti ini membuat para petani karet di daerah Kuansing mengeluh, apalagi musim hujan sudah tiba yang otomatis membuat waktu petani menderes karet menjadi berkurang.

Sukirman adalah salah satu toke karet di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah mengatakan kepada wartawan Gagasanriau.com. "Kondisi saat ini memang sangat parah sejak beberapa bulan terakhir, bahkan sudah hampir setahun harga karet tak kunjung naik.” Senin (15/12/2014)

Diakui Sukirman dengan kondisi saat ini membuat para petani karet semakin menderita, apalagi harga sembako semakin melambung, ditambah dampak kenaikan harga BBM yang berimbas pada harga sembako dan harga-harga lainnya.

Ditambah Sumarto salah satu petani karet di Desa Jake mengatakan “ dengan harga karet saat ini hanya berkisar 6.200 – 6.500 rupiah perkilo, sangat tidak seimbang lagi dengan harga satu kilo beras saat ini, apalagi memotong karet milik orang dan harus dibagi hasilnya.”

“Jika harga karet stabil minimal 10.000 rupiah perkilo maka semua kebutuhan keluarga akan terpenuhi apalagi kebutuhan anak sekolah. Jika harga karet tak kunjung naik, entah apa yang akan terjadi demi kubutuhan hidup keluarga.” Ujar Sumarto

Zulkifli


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar