Daerah

Mari Bantu Sukna Clarisa Balita Berusia 5 Bulan Alami Penyumbatan Pembuluh Empedu

Gagasanriau.com Selatpanjang-Akibat pembuluh ginjalnya mengalami penyumbatan (Atresiabilier-Red), Sukna Clarisa seorang balita perempuan berusia 5 bulan anak kedua dari pasangan suami Sukriyan (32) dan istrinya Alaina Yusnita tinggal di jalan Hidayah RT 02 RW 03 Desa Alah Air Timur, Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi,Kabupaten Kepulauan Meranti, perlu secepat mungkin mendapatkan pertolongan berupa uluran tangan dari para dermawan biaya pencangkokan hatinya.

Ketika sejumlah wartawan menjenguk Sukna Clarisa balita berusia 5 bulan yang menderita penyumbatan pada pembuluh empedunya itu Sabtu (14/3). Sukriyan (32) orang tua Sukna Clarisa dan istrinya Alaina Yusnita itu mengatakan berharap ada bantuan dari berbagai pihak guna membiayai pengobatan penyakit anak keduanya itu.

Kedua orang tua Sukna Clarisa penghasilan sehari-hari dari jualan bahan makanan yang selama ini ia tekuni hanya pas-pasan saja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak istrinya.

[caption id="attachment_25854" align="alignright" width="623"]Gagasanriau.com Selatpanjang-Akibat pembuluh ginjalnya mengalami penyumbatan (Atresiabilier-Red), Sukna Clarisa seorang balita perempuan berusia 5 bulan anak kedua dari pasangan suami Sukriyan (32) dan istrinya Alaina Yusnita tinggal di jalan Hidayah RT 02  RW 03  Desa Alah Air Timur, Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi,Kabupaten Kepulauan Meranti, perlu secepat mungkin mendapatkan pertolongan berupa uluran tangan dari para dermawan biaya pencangkokan hatinya. Mari Bantu Sukna Clarisa Balita Berusia 5 Bulan Alami Penyumbatan Pembuluh Empedu[/caption]

"Sebagai seorang pedagang bahan makanan,kadang barang jualan kita terjual, kadang sepi sampai-sampai tidak ada seorang pun pembeli, penghasilan kita pas -pasan dan cukup untuk memenuhi belanja kebutuhan hidup anak istri sehari-hari"kata Sukriyan (32).

Sukriyan memaparkan bahwa ketika Sukna Clarisa usianya baru memasuki bulan ketiga, "Kami mulai merasa was was atau khawatir atas perubahan yang terjadi pada fisik anak kedua saya itu, ternyata setelah kita lakukan pemeriksaan berkali -kali baik di rumah praktek dokter, klinik, puskesmas,sampai ke RSUD Selatpanjang. Dan terakhir ke RSUD Arifin Ahmad di Pekanbaru, anak kami menderita penyakit yang beresiko tinggi, karena pembuluh empedunya mengalami penyumbatan istilah bahasa latinnya Atresiabilier"ungkapnya.

"Penyakit penyumbatan empedu dan perlu secepatnya dilakukan proses cangkok hati agar tidak mengalami kerusakan lebih parah lagi berpotensi membengkak besar"tambahnya lagi.

Dijelaskannya lagi memang ada BPJS yang menanggung biaya perawatan anak kami selama mengikuti proses pengobatan atas upaya penyembuhan penyakit yang dideritanya.

"Kami sekeluarga,Dan besar harapan kami kepada seluruh pihak jika ada diantara para dermawan yang meringankan tangannya pada beban kami saat ini tentunya dukungan doa dan dana untuk membiayai penyembuhan agar kondisinya kembali pulih"tutupnya.

Laporan Def Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar