Daerah

Vaksinasi Blunder, Wakil Ketua DPRD Bengkalis Sarankan Rubah Sistem Pelaksanaan

GAGASANRIAU.COM, BENGKALIS - Kegiatan vaksinasi massal di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis yang dilaksanakan sejak kemarin, Kamis (27/5) dan kembali dilanjutkan hari ini, Jum'at ( 28/5 ), bertempat Gedung Bathin Bertuah, Kantor Camat Mandau.Justru membuat sebagian besar masyarakat menjadi takut.

Pasalnya, kegiatan tersebut justru menciptakan kerumunan massa dalam jumlah yang lumayan besar, seperti informasi dari salah satu warga yang hadir mengatakan nomor antrian calon penerima vaksin per hari Kamis ( 27/5 ) yang mendaftar sudah di angka 800 orang.

Ada konsep yang berbeda dengan pelaksanaan dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut, yang mana seharusnya calon penerima vaksinasi adalah dari kalangan pelayan publik dan lansia, namun yang hadir justru sebagian besar masyarakat Mandau tanpa pandang usia dan yang bukan pula pelayan publik.

Dari sekitar 30 orang yang hadir dan ditanyakan pendapatannya oleh awak media mengatakan, "banyak diantara mereka yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk membawa orang tua mereka yang sudah lansia melakukan vaksinasi, alih-alih berharap selamat dari covid, melihat kerumunan nya saja saya udah takut terjadi penularan," ujar salah satu warga yang hadir.

Sebagian dari mereka justru berharap agar kegiatan vaksinasi terhadap lansia lebih baik dilakukan dengan cara door to door oleh pihak dinas kesehatan. Terlebih yang akan divaksinasi tersebut adalah orang tua yang sangat rentan tertular virus Covid 19.

"Ya kalau seandainya di data dulu, terus di vaksin dirumahnya masing-masing kayaknya jauh lebih aman bang, kalau gini kita takut malah ketularan," ucap salah seorang warga kelurahan air jamban yang mengaku bernama Sucipto.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis. Sofyan, S.Pd, M.Si ketika dimintai tanggapannya mengatakan, ada baiknya apabila sistemnya diatur dengan sistem undangan untuk mengurangi kerumunan,atau dengan kata lain,sistem pelaksanaannya harus dirubah.

"Saya pikir begini, sistem diatur dengan membatasi mereka yg hadir dengan sistem undangan dan tidak berkerumun disatu tempat, Dan dilakukan secara bertahap ,tidak harus ditargetkan selesai dihari itu. Atau titik pelaksanaan vaksin diperbanyak dengan menambah tenaga medis yang melaksanakan vaksinasi," terang Dewan Dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Ketika ditanya tentang keinginan masyarakat agar dilakukan dengan cara door to door, Sofyan juga menjelaskan, kemungkinan tidak memadainya jumlah tenaga kesehatan untuk melakukan door to door tersebut. Meski dirinya tidak membantah bahwa usulan masyarakat tersebut juga sebenarnya adalah solusi.

"Door to door bagian dari solusi, tetapi tenaga medis nya tak memadai, Apalagi mandau yg padat penduduknya, Baiknya dibuat sistem zonasi saja, jadi tidak terjadi penumpukan massa dalam satu tempat kalau zona dan waktunya kan bisa diatur, misalnya 2 hari tapi titiknya diperbanyak, Kalau tidak bikin waktunya satu minggu secara bertahap, dengan sistem undangan melalu RT setempat." Tutup Sofyan Diakhir keterangannya.

Reporter : Ricky Panjaitan


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar