Daerah

Bencana Asap Asap Di Riau Jadi Proyek Tahunan Bagi Pihak Tertentu

Gagasanriau.com Pekanbaru-Bencana asap yang yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau seakan menjadi agenda tahunan dan tidak pernaha tuntas penyelesaiannya. Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi E DPRD Riau Ade Hartati Rahmat ia menyayangkan jika kebakaran hutan dan lahan di daerah itu dijadikan proyek tahunan karena merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi dan menjadikan masyarakat sebagai penanggung dampaknya. "Sangat tidak manusiawi kalau ini dijadikan proyek tahunan. Karena yang menanggung ruginya adalah masyarakat akibat menghirup udara yang tidak sehat," katanya di Pekanbaru, Kamis (26/2/105). Menurut dia, dalam hal kesehatan asap tersebut sangat membahayakan. Tidak hanya untuk manusia yang telah bernafas di bumi, tapi untuk bayi yang masih dalam rahim pun memperoleh dampaknya. Dia mengatakan aktivitas luar rumah ibu mengandung bisa mengakibatkan paru-paru calon anaknya tidak siap untuk hidup ke dunia. Oleh karena itu, bencana asap tersebut jangan terus dibuat menjadi tahunan. Seperti diketahui pemerintah telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau, mengingat potensi kebakaran meningkat akibat cuaca kering dan telah dua kabupaten kota juga telah menyatakan status siaga darurat. Luas kebakaran lahan dan hutan dari Januari hingga akhir Februari ini mencapai sekitar 379 hektare, yang didominasi kebakaran di Kabupaten Bengkalis. Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan untuk itu akan dilakukan operasi modifikasi cuaca untuk menghasilkan hujan buatan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau akan digelar selama 30 hari pada Maret 2015. "Sudah ditentukan waktunya 1-31 Maret 2015, kalau diperlukan akan diperpanjang selama 60 hari sampai dengan akhir April 2015," ujarnya, Pemprov Riau dalam operasi hujan buatan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapatan Teknologi (BPPT). Pelaksanaan proses modifikasi cuaca akan menjadi tanggung jawab BPPT, sedangkan BNPB menyiapkan dana sekitar Rp16 miliar dari total Rp25 miliar anggaran penanggulangan kebakaran yang tersedia. Editor Arif Wahyudi sumber antarariau


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar