Lingkungan

Inhil Ingin Perubahan, Jangan Pilih Wakil Rakyat Miskin Prestasi

Ruas jalan rusak di Inhil.

Wakil rakyat bukanlah jabatan yang sembarang. Bukan pula dihuni oleh orang-orang yang sembarangan. Mereka adalah orang-orang yang dipandang mampu mewakili masyarakat, memperjuangkan hak hidup semua rakyat wilayah konstituennya.

Mereka menjadi orang besar karena dipilih masyarakat. Tugas mereka sangat berat, harapan masyarakat bertumpu kepada mereka. Namun siapa sangka, tugas berat ini dimanfaatkan untuk menuntaskan nafsu duniawi nya saja, sehingga lupa akan kepentingan masyarakatnya.

Hal ini menimbulkan kekecewaan besar ditubuh masyarakat. Bukan tampa alasan, ini dilatarbelakangi minimnya infrastruktur sebagai penunjang peningkatan ekonomi masyarakat Indragiri Hilir Provinsi Riau. Jalan rusak menjadi hal yang biasa dilalui masyarakat, seakan wakil rakyat lupa akan janji mereka.

Masyarakat Indragiri Hilir menjatuhkan penilaian mengenai kinerja anggota legislatif pusat sebagai minim prestasi. Menurut mereka, wakil rakyat periode 2019-2024 yang duduk di senayan saat ini tidak mampu menarik produk pembangunan pemerintah pusat di Kementerian secara maksimal.

Kritikan ini disampaikan oleh seorang aktivis sekaligus putra kelahiran Inhil, Sataril Gaffar. Menurutnya wakil rakyat hari ini tidak lagi peduli terhadap keluhan masyarakat, mereka lebih mementingkan untuk mempersiapkan kepentingan 2024 dalam pemilu. Sedangkan tugas dan tanggung jawab tidak perna dilaksanakan dengan baik.

"Masyarakat sudah hilang kepercayaan dan sudah hilang juga kesabaran atas janji janji yang selalu di tawarkan di setiap kampanye," kata Sataril mengutarakan kekecewaannya, Selasa (25/04/2023).

Padahal, papar Sataril, peran anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipilih oleh rakyat diharapkan mampu berperan menjemput anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan menarik produk pembangunan pemerintah pusat di Kementerian agar bisa direalisasikan seperti harapan masyarakat.

Memang, tugas wakil rakyat itu sesuai UUD 1945 mempunyai tiga fungsi, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Namun wakil rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 2 perwakilan Inhil seharusnya mendukung dan mengawal sinergitas program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.

"Harusnya anggota DPR berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten melalui kolaborasi penganggaran pembangunan infratruktur dan pembangunan sumber daya manusia dengan cara menggiring dan merealisasikan pembiayaan pembangunan di Inhil," paparnya.

Kenapa kerjasama itu sangat dibutuhkan. Kita ketahui bahwa APBD Inhil kecil sementara wilayah luas dan penduduk terbesar ketiga di Riau. Jika mengharap APBD saja sudah dipastikan banyak usulan masyarakat melalui Musrenbang yang tidak bisa diakomodir. Maka dari itu perlu dukungan Pemerintah Pusat secara maksimal.

"Jemput bola ke pusat, giring anggaran DAK ke Inhil untuk membantu pembangunan Infrastruktur, baik itu jalan maupun jembatan," tegasnya.

Saat ini banyak ruas jalan nasional dan provinsi di Inhil yang rusak parah. Apalagi masuk musim penghujan memperparah badan jalan mengakibatkan arus kendaraan yang melintas semakin terganggu. Seharusnya wakil rakyat yang duduk di senayan mampu menggiring anggaran untuk kepentingan perbaikan perekonomian kampung halamannya.

Kerusakan badan jalan dan jembatan sudah menjadi sebuah ironi yang menjadi tontonan khalayak ramai. Sampai hari ini, rakyat masih menyaksikan ketidakstabilan fungsi-fungsi elite-elit. Ditambah dengan gencarnya para aktor dan aktris yang mencuatkan namanya di deretan para pejabat elite.

Apa yang akan mereka bawa untuk memimpin dan mewakili rakyat Negeri Hamparan Kelapa Dunia?. Basic yang melenceng dari sosok wakil rakyat. Kualitas mereka akan teruji dan akan terbuktikan dengan bergulirnya hari. Eks artis ini beranggapan bahwa ia mampu mengenban amanah yang diberikan kepadanya dan selalu berambisi untuk mempertahankan eksistensinya.

Wakil rakyat seharusnya merakyat. Jangan tidur waktu sidang soal rakyat…blablabla”. Mungkin lirik lagu ini yang dapat menggambarkan kondisi saat ini. Setelah tahun politik tiba seperti saat ini, mereka datang membujuk masyarakat dengan agenda mensosialisasikan diri untuk meraih simpati masyarakat demi kepentingan kekuasaan selanjutnya.

"Rakyat yang memiliki hak pilih harus cerdas dalam memilih wakil rakyat yang berkualitas dan memiliki kredibilitas," pesan Sataril.

Hal itu sangat penting agar pilihan rakyat dalam pemilu mempunyai makna politis yang positif bagi masyarakat ba­nyak. Jika rakyat asal-asalan memilih, apalagi jejak rekamnya di masa lalu tidak ada kontribusi untuk Inhil, maka yang rugi adalah rakyat sendiri.

Menurutnya, rakyat harus mengkaji apa saja kerja nyata wakil rakyat yang kembali mencalonkan diri selama ini. “Rakyat membutuhkan kerja nyata dari para anggota DPR dibandingkan sederet janji simpatik. Konsistensi komitmen dan kerja konkrit itu yang dibutuhkan ketimbang janji belaka,” ungkapnya.

Penulis: DaudMNur
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar