Politik

Paslon BIJAK Janji Hapus Jual Beli Jabatan, JC: Masuk Satpol Tak Perlu Lagi Pakai Duit

Asri Auzar Politikus asal Rokan Hilir saat memberikan sambutan, terlihat JC duduk di bawah bersama pendukung lainnya dan juga ribuan pendukung pada kampanye dialogis pasangan Paslon nomor urut 2 disalah satu area cafe di Bagansiapiapi, Kamis (10/10) malam

GAGASANRIAU.COM, BAGANSIAPIAPI - Kembali Jhony Charles calon wakil bupati nomor urut 2 di Pilkada serentak Rohil menggaungkan jika ia bersama H Bistamam dipercaya menjadi pemimpin Rohil selanjutnya, maka tak ada lagi istilah jual beli jabatan.

Sudah bukan rahasia umum lagi, saat ini sering berhembus isu jika ingin menjadi kepala sekolah maka harus ada "dana" yang di kucurkan ke oknum tertentu. JC menegaskan hal itu akan di hapuskan jika BIJAK ( H Bistamam- Jhony Charles Kompak) menang.

"Itu akan di hapus pasangan bijak. Masuk satpol tak perlu lagi pakai duit, menjadi petugas kebersihan pakai duit, bahkan sekda nya pakai duit, itu dipastikan akan dihapuskan," kata Jhony Charles.

"Kita ingin melihat orang yang pantas menjadi kepala sekolah bukan karena sesuatu, jadi kepala puskesmas karena sesuatu," ungkapnya saat menyampaikan orasi pada Kampanye dialogis dihadapan masyarakat Jalan Kecamatan Kelurahan Bagan Punak Bagansiapiapi, Kamis (10/10).

Sambutan Jhony Charles tersebut disambut riuh oleh pendukung. Tanpa komando, masyarakat menyambung kalimat JC tersebut seolah mereka satu pemikiran.

JC begitu ia akrab disapa terus menegaskan jika diberi kesempatan akan menempatkan orang yang tepat untuk memimpin suatu instansi. "Right man to right place" orang yang tepat untuk posisi yang tepat.

"Kami tidak ingin melihat RSUD yang ada di Bagansiapiapi ini dua atau tiga tahun nanti kolaps (bangkrut)," tegasnya.

JC pun buka suara  terkait banjir yang saat ini merendam sebagian daerah di kecamatan Bangko tak lepas dari  sorotannya.

"Kami tidak ingin melihat banjir seperti ini lagi. Saya masih ingat dulu saya ada disitu katanya dalam waktu satu tahun Kering mana dia? Mengatasi banjir bukan saat banjir tapi sebelum dan pasca Banjir itu baru pemimpin," kritiknya pedas.

Bahkan untuk bantuan sosial yang memang seharusnya jadi hak masyarakat yang kurang mampu bukan dijadikan sebagai alat politik calon petahana.

"Jangan gunakan bansos itu sebagai alat politik. Kami ingin ibukota Rokan Hilir yaitu Bagansiapiapi ekonomi nya pulih kembali. Bagansiapiapi harus jadi kota pariwisata, kita kasian dengan saudara kita yang ada di palika sana kita ingin Bagansiapiapi jadi iconnya pariwisata,"

"Kita tak ingin Bagansiapiapi banyak cerita yang tak elok. Saya tekan kan lagi. Tak ada pindah ibu kota. Tidak ada honor yang dipecat, Bahkan yang paling kasihan banyak yang tunda bayar gaji,"

"Kalau lah iya hebat APBD P 2,9 T itu pasti ada didalam nya terutama untuk membayar gaji yang kasihan tukin mereka pun hilang. Gajinya rendah tidak sesuai standar masuknya pakai masyarakat menyambut duit, Kalau tak ikut kena apa? Pecat. Saya tau cara pikir mereka, makanya pasangan bijak hadir membawa perubahan." Tutupnya. 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar