Daerah

Legislator Sayangkan, Wisatawan Mancanegara Cuma Numpang Lewat di Riau

Gagasanriau.com Pekanbaru - Sungguh disayangkan, banyak potensi wisata yang cukup strategis di Provinsi Riau luput dari perhatian wisatawan mancanegara. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Legislator DPRD Riau, wisatawan dari negara tetangga kebanyakan hanya lewat saja di provinsi itu untuk kemudian memilih berwisata ke provinsi tetangga.

"Banyak (Wisatawan, red) yang dari Malaysia khususnya dari Malaka pergi ke Pelabuhan Dumai. Tapi mereka tidak mampir, melainkan setelah naik mobil langsung pergi ke Sumatera Utara ataupun Sumatera Barat," kata Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur di Pekanbaru, Minggu (26/1/2015).

Menurut Masnur, hal itu terjadi karena agen perjalanannya bukan dari Riau, tapi dari provinsi tetangga itu. Agen itu mengajak langsung ke Padang atau Bukittingi Sumatera Barat dan ke Brastagi dan Parapat Sumatera Utara contohnya.

Di Riau sendiri terdapat beberapa objek wisata yang cukup strategis di setiap kabupaten/kota. Diantaranya Kabupaten Kampar yang memiliki objek wisata sejarah budaya dan alam yakni Candi Muara Takus dan Bendungan PLTA Koto Panjang.

Di Kabupaten Pelalawan bisa ditemukan fenomena Ombak Bono di Sungai Kampar yang jarang terjadi di belahan dunia ini. Ada juga Istana Siak di Kabupaten Siak dan Pulau Jemur di Kabupaten Rokan Hilir serta masih banyak yang lainnya.

"Jadi kita punya objek wisata tidak dilihat karena tidak pernah diajak oleh agennya yang bukan dari Riau. Akibatnya wisatawan itu tidak tahu Candi Muara Takus, Istana Siak, dan Wisata Bono yang tidak kalah menariknya," sebutnya yang mengetuai Komisi yang bermitra dengan Dinas Pariwisata Riau.

Oleh karena itu, lanjut dia, tidak hanya diperlukan pembangunan objek wisata. Namun juga pembangunan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia untuk agen perjalanan agar bisa menjual objek wisata yang ada di Riau.

Untuk itu, disini peran pemerintah juga diharapkan untuk mendorong agen perjalanan untuk berkembang. Terlebih lagi, saat ini sudah pasar bebas sehingga bisa saja agen perjalanan dari luar menguasai potensi ekonomi pariwisata itu. Editor Hardi Sumber antarariau


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar