Daerah

Stagnasi Ekonomi Ancam Bagan Sinembah

Gagasanriau.com Bagan Sinembah--Menurunnya hasil panen buah kelapa sawit yang menjadi komoditas unggulan untuk perekonomian masyarakat Kecamatan Bagan Sinembah, ditambah lagi dengan minimnya pendapatan asli daerah yang diambil oleh kabupaten induk untuk alasan pembangunan daerah Rokan Hilir, menjadikan Stagnasi Ekonomi mengintip wilayah yang menjadi Barometernya kabupaten tersebut.

Demikian hal itu dikatakan oleh pengamat ekonomi sosial Bagan Sinembah, A Syafri Sinambela kepada gagasanriau.com, Jumat (6/2/15) di Bagan Sinembah. "Melihat serangkaian atau rentetan permasalahan yang terjadi di Bagan Sinembah dari segi materi, menjadikan stagnasi ekonomi di kecamatan kita ini semakin mengintai," kata Ahmad.

Menurutnya, perputaran uang di kecamatan itu kini sudah mulai surut dikarenakan hanya mengandalkan dari pendapatan pajak semata. "Kalau kita lihat, perputaran uang yang terjadi belakangan ini yang cenderung semakin menurun, membuat masyarakat harus waspada akan stagnasi ekonomi yang dinilai sudah sangat mendekat melanda Bagan Sinembah,"ujarnya.

Maka dari itu, dirinya sangat mendukung kalau masyarakat tidak bertumpu pada satu komoditas saja. "Akan tetapi, peran pemerintah juga sangat kita minta guna mengantisipasi terjadinya stagnasi ini. Sebab, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten kita ini kan mengalami peningkatan. Jadi, seharusnya pemerintah harus memaksakan masyarakat untuk tidak mengalih fungsikan lahannya dengan memberlakukan peraturan baru.

"Kalau memang juga tidak diindahkan peraturan itu, kan bisa mengambil kebijakan. Disamping itu masyarakat, jika ingin perputaran uang tidak keluar daerah, wajib baginya mendesak pemerintah untuk melepaskan wilayah ini menjadi kota tersendiri. Sehingga, semua pendapatan asli daerah di Bagan Sinembah ini, dapat kita rasakan sama sama hasilnya,"tukasnya.

Reporter Hermansyah


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar